Iron Dome milik Israel. (commons.wikimedia.org/IDF)
Kekuatan andalan Iran adalah program rudal balistiknya. Berbagai laporan intelijen menyebut Iran memiliki arsenal rudal terbesar di Timur Tengah, dengan estimasi lebih dari 3 ribu unit. Dalam konflik terbaru, Iran sangat mengandalkan rudal dan drone-nya untuk melancarkan serangan jarak jauh.
Arsenal tersebut mencakup setidaknya sembilan jenis rudal dengan jangkauan lebih dari 1.000 kilometer. Diantara rudal tersebut ada Sejil dan Kheibar, yang memungkinkan Iran menyerang target di wilayah Israel. Tidak mau kalah, Israel juga mengembangkan program misilnya sendiri yang sangat canggih, termasuk rudal balistik seri Jericho.
Elemen pembeda paling signifikan adalah kapabilitas nuklir. Israel secara luas diyakini sebagai negara pemilik senjata nuklir yang tidak mendeklarasikan diri. Tel Aviv diprediksi memiliki 80 hingga 400 hulu ledak nuklir. Israel menganut kebijakan ambiguitas yang disengaja, sehingga tidak pernah mengonfirmasi maupun menyangkal kepemilikan senjata ini.
Di sisi lain, Iran saat ini diketahui belum memiliki senjata nuklir. Namun, program nuklirnya terus berjalan dan telah berhasil melakukan pengayaan uranium hingga tingkat 60 persen. Level ini semakin dekat dengan tingkat kemurnian untuk keperluan senjata, yaitu sebesar 90 persen. Pemimpin Tertinggi Iran telah mengeluarkan fatwa yang melarang produksi bom nuklir. Namun baru-baru ini Iran mengisyaratkan kemungkinan perubahan doktrin jika eksistensi negara mereka terancam, dilansir Al Jazeera.
Faktor dukungan eksternal juga bisa memainkan peran penting. Israel adalah sekutu dekat Amerika Serikat dan menerima dukungan militer serta finansial yang besar, termasuk untuk pengembangan sistem pertahanan udaranya. Sementara itu, program rudal Iran dilaporkan mendapat bantuan dari teknologi dari Korea Utara, Rusia, dan China.
Singkatnya, Iran tampak lebih unggul dalam hal kuantitas, terutama jumlah personel militer, tank, artileri, dan kapal selam. Negara ini juga sangat mengandalkan arsenal rudal balistik dan drone yang masif. Sebaliknya, kekuatan Israel bersandar pada keunggulan kualitatif dan teknologi. Angkatan udaranya yang superior, sistem pertahanan udara yang sulit ditembus, pendanaan yang jauh lebih besar membuat Israel mampu menutup kesenjangan numeriknya. Selain itu, Israel mempunyai senjata nuklir yang walaupun belum diakui, namun mampu memberi efek gertakan terhadap Iran.