Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Trump Minta Iran Menyerah Tanpa Syarat, Sebut Khamenei Target yang Mudah

Presiden AS, Donald Trump. (Gage Skidmore from Peoria, AZ, United States of America, CC BY-SA 2.0, via Wikimedia Commons)
Intinya sih...
  • Trump pertimbangkan untuk lancarkan serangan ke Iran
  • Iran-Israel saling bertukar serangan
  • Khamenei nyatakan pertempuran telah dimulai

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meminta Iran untuk menyerah tanpa syarat. Trump mengklaim dirinya mengetahui lokasi pemimpin tertinggi Teheran, Ayatollah Ali Khamenei, dan mengatakan tidak akan membunuhnya untuk saat ini. Ancaman tersebut muncul dua hari setelah pemimpin Negeri Paman Sam itu memveto rencana Israel untuk membunuh Khamenei.

"Kami tahu persis di mana (lokasi) yang disebut pemimpin tertinggi bersembunyi. Dia adalah target yang mudah, tetapi aman di sana. Kami tidak akan menghabisinya, setidaknya tidak untuk saat ini. Namun, kami tidak ingin rudal ditembakkan ke warga sipil, atau tentara AS. Kesabaran kami menipis," tulis Trump di platform media sosialnya, Truth Social, dikutip dari The Guardian.

Trump mengakui Teheran memiliki pelacak langit yang bagus dan peralatan pertahanan lainnya, dengan jumlah yang banyak. Namun, hal itu tidak sebanding dengan senjata yang dibuat, dirancang, dan diproduksi AS. Trump mengklaim pihaknya telah memiliki kendali penuh atas langit Iran.

1. Trump pertimbangkan untuk lancarkan serangan ke Iran

Trump mempertimbangkan untuk melancarkan serangan militer terhadap Iran. Serangan oleh AS adalah salah satu opsi di antara berbagai pilihan yang dipertimbangkan Trump, setelah bertemu dengan penasihat keamanan nasional utamanya pada Selasa (17/6/2025).

Komentar terbaru Trump menunjukkan bahwa Washington sekarang setidaknya bersedia mengancam intervensi militer langsung dan mendukung upaya Israel menundukkan Teheran. Meski demikian, pemerintahan Trump bersikeras bahwa AS tidak terlibat langsung dalam serangan Negara Zionis itu ke Iran pada Jumat lalu.

Dilaporkan CNBC, Pentagon memindahkan lebih banyak kapal perang dan kapal induk lainnya ke Timur Tengah. Washington juga sebelumnya telah mengerahkan aset militer ke wilayah tersebut untuk membantu Israel menembak jatuh rudal dan proyektil Iran.

2. Iran-Israel saling bertukar serangan

ilustrasi bendera Iran (unsplash.com/mostafa meraji)

Pada Rabu (18/6/2025), Iran mengatakan telah menembakkan rudal hipersonik ke Israel dalam putaran terbaru serangannya. Itu dilakukan sebagai respons atas pesawat tempur Tel Aviv yang menargetkan Teheran, setelah militernya mengeluarkan peringatan untuk mengungsi pada Rabu pagi.

Mengutip The Straits Times, Iran mengklaim rudal hipersoniknya dapat melaju lebih dari lima kali kecepatan suara dan dapat bermanuver di tengah penerbangan, sehingga membuatnya lebih sulit dilacak dan dicegat. Teheran juga mengirim segerombolan drone dalam serangan terbarunya.

Sehari sebelumnya, Iran melaporkan beberapa ledakan di pusat kota Isfahan, yang menjadi lokasi fasilitas nuklir. Pengawas nuklir PBB mengatakan, nampaknya ada dampak langsung pada ruang pengayaan bawah tanah di fasilitas nuklir Natanz di Iran.

3. Khamenei nyatakan pertempuran telah dimulai

Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei. (Khamenei.ir, CC BY 4.0, via Wikimedia Commons)

Serangan Iran dilancarkan beberapa jam setelah Trump menuntut Teheran untuk menyerah. Menanggapi pernyataan Trump, Khamenei menyatakan bahwa "Pertempuran telah dimulai".

"Kita harus memberikan tanggapan yang kuat kepada rezim Zionis teroris. Kita tidak akan menunjukkan belas kasihan kepada Zionis," kata Khamenei.

Duta Besar Iran untuk PBB, Ali Bahreini, menegaskan bahwa negaranya tidak akan menunjukkan keengganan dalam membela rakyat, keamanan, dan wilayahnya. Pihaknya akan menanggapi dengan serius dan kuat, tanpa menahan diri.

Konflik Iran-Israel telah menggagalkan serangkaian perundingan nuklir antara Teheran dan Washington. Iran mengatakan setelah dimulainya serangan Israel pihaknya tidak akan berunding dengan AS saat diserang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us