Jakarta, IDN Times - Perbatasan Rafah kembali dibuka setelah ditutup selama sembilan bulan. Palang perbatasan antara Gaza dan Mesir ini menjadi harapan terakhir warga Palestina yang membutuhkan perawatan medis darurat sejak konflik Israel-Hamas meletus Oktober 2023.
Pembukaan kembali perbatasan ini memungkinkan 50 pasien Palestina bersama 61 pendamping mereka masuk ke Mesir untuk mendapatkan perawatan medis, dilansir Al Jazeera pada Sabtu (1/2/2025).
Total 400 warga Palestina akan diizinkan meninggalkan Gaza sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata terbaru antara Hamas dan Israel.
Direktur Rumah Sakit Kementerian Kesehatan Gaza, Mohammed Zaqout, memaparkan situasi medis di Gaza sangat mendesak. Menurutnya, lebih dari 6 ribu pasien Palestina siap dievakuasi ke luar negeri dan setidaknya 12 ribu pasien lainnya membutuhkan perawatan mendesak. Zaqout berharap jumlah pasien yang dievakuasi bisa bertambah karena jumlah saat ini belum memenuhi kebutuhan.
Rafah menjadi satu-satunya pintu keluar bagi warga Gaza sejak Israel menutup semua perbatasan lainnya saat konflik berlangsung. Dua perbatasan lain, yaitu Erez di utara dan Kerem Shalom di selatan Gaza, berada di bawah kendali penuh Israel.