Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi (Unsplash.com/Ricardo Cruz)

Jakarta, IDN Times - Perang Talas terjadi pada tahun 751 Masehi. Meski banyak ahli berpendapat bahwa perang ini adalah salah satu perang penting dalam sejarah, tapi Perang Talas tidak populer. 

Perang Talas berlangsung di Sungai Talas yang saat ini berada di negara Kyrgyzstan. Ambisi Dinasti Tang China dalam ekspansinya ke Asia Tengah, terpaksa pupus karena pasukannya dihabisi oleh pasukan Khalifah Abbasiyah.

Dampak dari Perang Talas juga dapat dibilang signifikan. Usai perang tersebut, pengaruh Arab-Islam sampai saat ini masih mendominasi lanskap Asia Tengah.

Selain aksi saling melukai layaknya dalam setiap pertarungan, dalam Perang Talas juga terjadi pertunangan ilmu pengetahuan. Islam mendapatkan teknologi pembuatan kertas yang didapat dari tahanan perang China. Teknologi itu disebarkan Islam sampai Afrika dan Eropa.

Berikut ini adalah fakta-fakta Perang Talas, salah satu perang penting yang membuat China harus memutar balik ambisinya dalam melebarkan ekspansi.

1. Tabrakan dua peradaban raksasa

Ilustrasi tentara China klasik (youtube.com/Magnolia Pictures & Magnet Releasing)

Ekspansi Arab-Islam adalah salah satu ekspansi yang menakjubkan. Hampir dua dekade sejak Nabi Muhammad wafat, pengaruh Islam telah terbentang di seluruh Timur Tengah. Agama Islam menciptakan sebuah peradaban raksasa yang berpatokan pada kitab suci al-Qur'an dan Hadist Sang Nabi.

Tapi Asia Tengah yang dihuni orang-orang Iran dan suku Turki nomaden, secara militer harus diakui sulit ditaklukkan.

Namun dengan semangat penyebaran agama yang bergairah, Jenderal Qutaiba yang cerdik dari Kekhalifahan Ummayah Damaskus meraih kesuksesan awal, membawa Islam ke Asia Tengah.

Pasukannya mampu menaklukkan kota-kota Bukhara dan Samarkand yang kaya dan makmur karena jadi persinggahan utama perdagangan Jalur Sutra.

Penaklukan Arab-Islam ke timur inilah yang akhirnya membawanya bertabrakan dengan peradaban raksasa China. Dinasti Tang China saat itu juga sedang dalam bersemangat melebarkan ekspansi ke barat.

Kedua peradaban tersebut dapat dibilang menyadari bahwa pertempuran di Jalur Sutra hanya akan mengganggu perdagangan dan merugikan secara komersial. Kedua peradaban sama-sama sudah menjalin komunikasi dengan saling mengirim duta besar.

Tapi kemunculan Kerajaan Tibet yang kaya, membuat jalan sejarah menjadi berbeda.

2. Terlibatnya kerajaan Tibet

Editorial Team

EditorPri Saja

Tonton lebih seru di