Pemerintah Jepang merasa kesal dengan lambatnya perusahaan tersebut dalam merilis informasi, sejak dugaan kematian pertama yang mungkin terkait dengan choleste help dilaporkan pada Maret.
Disebutkan, sejak itu perusahaan tersebut telah menerima laporan bahwa 1.656 orang mencari nasihat medis terkait masalah kesehatan karena choleste help. Perusahaan itu juga melaporkan, sebanyak 289 orang telah dirawat di rumah sakit.
Pihaknya juga mengatakan telah menarik kembali produk tersebut, baik di Jepang maupun di China, satu-satunya tempat di luar Negeri Sakura yang menjual produk itu.
Menanggapi lonjakan mendadak dalam jumlah kematian yang dilaporkan, Menteri Kesehatan Keizo Takemi mengatakan sangat disesalkan bahwa Kobayashi Pharmaceutical tidak memberi tahu kementerian lebih awal.
"Pemerintah akan turun tangan untuk mengambil peran yang lebih aktif dalam penyelidikan, setelah mengizinkan perusahaan tersebut melaporkan sendiri temuannya," kata Takemi pada Jumat (28/6/2024).
"Kita tidak bisa membiarkan Kobayashi Pharmaceutical menanganinya sendiri," sambungnya, dikutip dari The Straits Times.
Kementerian kesehatan mengatakan kepada perusahaan itu untuk membuat laporan pada Sabtu terkait penyelidikan mereka mengenai alasan dan kemungkinan penyebab kematian 76 orang tersebut.