42 Orang Tewas akibat Bendungan di Kenya Jebol

Jumlah korban diperkirakan terus bertambah

Jakarta, IDN Times - Lebih dari 40 orang dilaporkan tewas dan beberapa lainnya hilang setelah bendungan di Kenya jebol akibat hujan lebat dan banjir.

Insiden itu terjadi di daerah Mai Mahiu, Kabupaten Nakuru, yang terletak sekitar 60 kilometer di barat laut ibu kota Nairobi. Jebolnya bendungan tersebut juga mengakibatkan rumah-rumah hanyut dan akses jalan terputus.

“42 dua orang tewas, ini perkiraan konservatif. Masih banyak lagi yang tertimbun lumpur,” kata Gubernur Nakuru, Susan Kihika, dikutip BBC.

Komandan polisi Stephen Kirui mengatakan, dari 42 jenazah yang ditemukan sejauh ini, 17 di antaranya adalah anak-anak.

1. Lebih dari 100 orang dilarikan ke rumah sakit

Dilansir Xinhua, Organisasi amal Masyarakat Palang Merah Kenya mengatakan, banjir berasal dari luapan air sungai terdekat yang terjadi pada Minggu (28/4/2024) malam.

"Air datang dengan kecepatan tinggi dari Bendungan Kijabe Lama dan menghanyutkan banyak rumah dan kendaraan. Kami belum pernah melihat banjir dahsyat seperti ini sejak kami lahir di sini di Mai Mahiu. Masih banyak orang yang hilang," papar warga setempat, David Kamau, kepada BBC.

Pejabat polisi setempat, Stephen Kirui, mengatakan bahwa lebih dari 100 orang dilarikan ke rumah sakit menyusul tragedi tersebut.

Operasi pencarian dan penyelamatan saat ini masih berlangsung. Jumlah korban diperkirakan akan bertambah, mengingat masih banyak orang yang dilaporkan hilang.

Baca Juga: Panglima Militer Kenya Tewas dalam Kecelakaan Helikopter

2. Pemerintah tunda pembukaan sekolah

Otoritas Jalan Raya Nasional Kenya melaporkan bahwa insiden tersebut juga telah memutus jalan utama dari Nairobi ke Mai Mahiu, dengan tumpukan batu, lumpur, dan kayu mengendap di sana.

Menurut badan cuaca, hujan lebat diperkirakan akan terus melanda lebih dari 40 wilayah di Kenya dalam beberapa hari mendatang. Hal ini mendorong pemerintah untuk menunda pembukaan sekolah di seluruh negeri.

Hujan lebat juga melanda negara tetangga Tanzania dan Burundi.

3. Lebih dari 130 ribu orang mengungsi

Juru bicara pemerintah Kenya, Isaac Mwaura, mengatakan bahwa lebih dari 131.450 orang mengungsi akibat banjir. Banyak dari mereka mencari perlindungan di gedung-gedung sekolah.

Wakil Presiden Rigathi Gachagua mengumumkan, pemerintah telah mengalokasikan 4 miliar shilling (sekitar Rp489 miliar) sebagai bantuan untuk korban banjir.

Pada akhir 2023 lalu, banjir El Nino menewaskan sedikitnya 178 orang dan membuat ribuan lainnya mengungsi di Kenya.

Baca Juga: Pemimpin Aliran Sesat Kenya Didakwa Bunuh 191 Anak

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya