Banjir dan Longsor di Nepal Picu Tewaskan 2 Orang, Puluhan Hilang

Hujan deras sebabkan banjir bandang di Nepal

Jakarta, IDN Times - Dua orang tewas dan 28 lainnya hilang dalam banjir bandang dan tanah longsor yang disebabkan oleh hujan lebat yang melanda Nepal timur, kata pihak berwenang pada Minggu (18/6/2023). 

Hujan deras yang dimulai pekan lalu, menghanyutkan proyek pembangkit listrik tenaga air yang sedang dibangun di Sungai Hewa di distrik Sankhuwasabha. Seorang pekerja ditemukan tewas dan 17 lainnya hilang pada Sabtu malam (17/6/2023), dilansir Reuters.

Sementara itu, di distrik Taplejung, satu orang dilaporkan meninggal dan tiga anggota keluarga lainnya hilang setelah tanah longsor menyapu rumah-rumah di kawasan tersebut.

"Dua jenazah telah ditemukan, namun 28 orang hilang," kata Rishi Ram Kandel, juru bicara kepolisian Nepal, dikutip dari NDTV. "Kami telah mengintensifkan operasi pencarian dan penyelamatan."

Baca Juga: Banyak Korban Tewas, Nepal Diminta Perketat Aturan Pendakian Everest

1. Tim penyelamat terkendala oleh jalanan dan jembatan yang rusak

Mohanmani Ghimire, asisten kepala distrik di Sankhuwasabha mengatakan bahwa jalan dan jembatan yang rusak menyulitkan tim penyelamat untuk mengakses daerah yang terkena dampak. 

"Mesin dan peralatan untuk proyek PLTA hanyut," tambahnya.

Seorang pejabat dari distrik Panchthar juga melaporkan bahwa hujan telah merusak dua jembatan di jalan raya Mechi, memutuskan jalan penghubung ke distrik Taplejung.

Sementara itu, ahli cuaca di Nepal memperingatkan bahwa hujan akan berlanjut selama berhari-hari dan mengeluarkan peringatan mengenai kenaikan air sungai.

Baca Juga: 10 Potret Hal Unik yang Bisa Kamu Temukan di Negara Nepal!

2. Hujan musiman di Nepal kerap menelan korban jiwa dan harta benda

Hujan musiman di Nepal biasanya dimulai pada pertengahan Juni hingga September. Setiap tahunnya, fenomena ini menyebabkan kematian dan kehancuran yang meluas di seluruh negara tersebut.

Melansir Dawn, tanah longsor merupakan bencana yang umum terjadi di wilayah Himalaya, tetapi para ahli mengatakan hal tersebut kini lebih sering terjadi akibat hujan yang semakin tidak menentu dan gletser yang mencair.

Disamping perubahan iklim, penggundulan hutan dan pembangunan bendungan pembangkit listrik tenaga air juga dianggap dapat memicu bencana ini.

Baca Juga: Populasi Harimau di Nepal Meningkat 3 Kali, Khawatir Serang Manusia

3. Puluhan orang tewas dan hilang tahun lalu

Pada Oktober 2021, setidaknya 31 orang dilaporkan tewas dan 43 lainnya hilang setelah hujan lebat melanda Nepal selama berhari-hari. Sungai yang meluap membanjiri rumah di beberapa distrik, merusak jalan dan jembatan, serta merusak tanaman.

Di Uttarakhand di India utara, hujan lebat disertai banjir dan tanah longsor juga mengakibatkan puluhan orang tewas dan luka-luka. Bahkan pada bulan Februari, banjir bandang yang melanda lembah terpencil di Uttarakhand menewaskan sekitar 200 orang, dikutip dari Dawn.

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

null

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya