Dilanda Cuaca Panas, Jutaan Ikan Mati di Sungai Australia

Peristiwa serupa pernah terjadi pada 2018 dan 2019

Jakarta, IDN Times - Jutaan ikan mati memenuhi sungai di Menindee, di ujung barat New South Wales (NSW), kata pemerintah setempat pada Jumat (17/3/2023). Kematian massal ikan-ikan itu menjadi yang ketiga kalinya yang melanda daerah itu sejak 2018.

Melansir ABC News, hal tersebut disebabkan oleh rendahnya kadar oksigen di dalam air ditambah dengan suhu tinggi. Diperkirakan, cuaca panas di Menindee akan mencapai puncaknya di atas 40 derajat Celcius selama akhir pekan.

"Benar-benar mengerikan, ada ikan mati sejauh yang Anda lihat," kata Graeme McCrabb, warga Menindee kepada AFP.

"Sungguh tidak masuk akal untuk dipahami," katanya, seraya menambahkan bahwa kematian ikan-ikan pada tahun ini tampak lebih buruk dari sebelumnya.

Kota Menindee yang berpopulasi sekitar 500 orang telah dilanda kekeringan dan banjir selama beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: Ide Itinerary Liburan ke Gold Coast, Australia 6 Hari 5 Malam

1. Ikan-ikan mati setelah banjir surut

Melansir CNA, populasi ikan seperti herring bertulang dan ikan mas telah berkembang pesat di sungai akibat banjir yang terjadi baru-baru ini. Namun ikan-ikan tersebut sekarang mati dalam jumlah besar usai banjir surut.

"Kematian ikan ini terkait dengan rendahnya kadar oksigen di dalam air (hipoksia) saat air banjir surut," kata pemerintah dalam sebuah pernyataan.

"Cuaca panas saat ini yang melanda wilayah tersebut juga memperburuk hipoksia, karena air yang lebih hangat mengandung lebih sedikit oksigen daripada air dingin, dan ikan memiliki kebutuhan oksigen yang lebih tinggi pada suhu yang lebih hangat."

Juru bicara perikanan pemerintah negara bagian, Cameron Lay mengungkapkan betapa sulitnya menyaksikan pemandangan sungai yang dipenuhi oleh ikan mati. "Kami melihat puluhan kilometer di mana ada ikan sejauh mata memandang, jadi ini pemandangan yang cukup menantang," katanya kepada ABC.

Adapun Departemen Industri Primer (DPI) NSW mengatakan akan terus menilai risiko kesehatan ikan di daerah tersebut melalui pemantauan berkelanjutan.

Baca Juga: Usai Kapal Selam, Australia Beli 220 Rudal Tomahawk dari AS

2. Masyarakat resah dengan kondisi tersebut

Tujuh minggu yang lalu, Jan Dening yang merupakan penduduk setempat, ingat melihat sungai meluap dengan cepat. Oleh sebab itu, kematian massal ikan-ikan tersebut segera setelah banjir surut menurutnya sulit untuk dipahami.

"Kami baru saja mulai membersihkan (banjir), dan kemudian hal ini terjadi. Anda berjalan-jalan di tempat yang masih kotor dan Anda mencium bau busuk ini."

Perdana Menteri, Dominic Perrottet mengatakan bahwa pemerintahnya bekerja sangat erat dengan komunitas Menindee dalam menghadapi situasi sulit itu.

"Jelas setelah banjir, hal ini menyebabkan tantangan yang signifikan di seluruh komunitas regional kami," kata Perrottet. "Kami telah melihat banjir tidak hanya berdampak pada jalan kami, tetapi juga berdampak pada sistem sungai kami.

Direktur Dewan Tanah Aborigin Lokal, Menindee Michelle Kelly mengatakan ada perasaan putus asa dan frustrasi di dalam komunitas tersebut lantaran tidak ada yang datang untuk berbicara dengan mereka.

“Sungai adalah sumber kehidupan kami,” katanya.

Baca Juga: [QUIZ] Pencinta Ikan Pasti Bisa Menebak Olahan Ikan Khas Indonesia Ini

3. Pemerintah dituding tidak bisa kelola sungai

Dewan Central Darling Shire mengatakan pihaknya telah menghubungi Essential Water di Broken Hill dan memantau pasokan air. "Dewan telah diberitahu bahwa pada tahap ini tidak ada risiko terhadap kualitas air," katanya dalam sebuah pernyataan.

Pemimpin oposisi Chris Minns mengatakan peristiwa tersebut telah menghancurkan komunitas yang menurutnya telah sangat menderita. Ia juga menyalahkan pemerintahan atas kejadian itu.

"Sistem sungai di NSW barat jauh telah salah urus selama lebih dari satu dekade kepemimpinan Partai Nasional," katanya.

Adapun juru bicara WaterNSW pada hari Jumat mengatakan pihaknya telah meningkatkan pemantauan wilayah Danau Menindee dalam beberapa bulan terakhir untuk melacak dampak banjir yang berkepanjangan di wilayah tersebut.

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

null

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya