Dokter Junior di Inggris Mogok Kerja Lagi Tuntut Naik Gaji

Pemogokan berlangsung selama lima hari

Jakarta, IDN Times - Dokter junior di seluruh Inggris melakukan mogok kerja untuk yang ke-10 kalinya pada Sabtu (24/2/2024). Aksi itu sebagai upaya untuk menuntut upah yang lebih baik. Pemogokan selama lima hari ini dimulai pada Sabtu pukul tujuh pagi dan akan berakhir pada Rabu (28/2/2024) depan.

Para petinggi Layanan Kesehatan Nasional (NHS) memperingatkan bahwa tindakan tersebut akan menyebabkan gangguan besar.pada operasional rumah sakit. Pasalnya, setengah dari dokter di institusi kesehatan adalah dokter junior.

Asosiasi Medis Inggris (BMA) telah meminta kenaikan gaji sebesar 35 persen, namun para menteri berpendapat bahwa jumlah tersebut tidak masuk akal.

Baca Juga: Beban Kerja di Rumah Sakit Korsel Melonjak akibat Pemogokan Dokter

1. Dokter senior direkrut untuk membantu layanan perawatan darurat

Dilansir BBC, layanan rutin rumah sakit diperkirakan akan menghadapi gangguan terbesar, karena para dokter senior direkrut untuk memberikan perlindungan pada perawatan darurat.

NHS mengimbau pasien yang berada dalam keadaan darurat untuk menelepon hotline 999 seperti biasa, dan menghubungi 111 untuk hal lainnya. Sementara itu, pasien yang mempunyai janji temu rutin diharapkan hadir seperti biasa, kecuali mereka menerima pemberitahuan sebaliknya.

Matthew Taylor, kepala eksekutif Konfederasi NHS yang mewakili rumah sakit, mengatakan bahwa masa-masa ini sangat melemahkan layanan kesehatan.

"Saya pikir apa yang akan kami katakan kepada kedua belah pihak adalah jangan hanya sekedar basa-basi - jadilah imajinatif. Mungkin ini saatnya bagi kedua belah pihak untuk memberi tahu kita apa yang akan mereka terima," ujarnya.

2. Para dokter ingin pemerintah tawarkan gaji yang masuk akal

Menteri Kesehatan Inggris, Victoria Atkins, mengatakan bahwa dia kecewa karena para dokter junior terus melakukan aksi mogok.

“Tidak seorang pun boleh meremehkan dampak pemogokan ini terhadap NHS kita. Jadi sekali lagi, saya mendesak BMA untuk membatalkan aksi mereka,” katanya.

Namun, ketua komite dokter junior BMA, Robert Laurenson dan Vivek Trivedi mengatakan bahwa pemerintah sebenarnya bisa menghindari aksi tersebut dengan memberikan tawaran gaji yang masuk akal.

“Pemerintah bisa menghentikan pemogokan ini hanya dengan memberikan tawaran gaji yang kredibel kepada para dokter junior di Inggris untuk mulai membalikkan pemotongan gaji yang telah mereka lakukan selama lebih dari satu dekade,” kata mereka.

Baca Juga: Menlu Inggris Akan Kunjungi Kepulauan Falkland, Bahas Kedaulatan?

3. Pasien khawatir pengobatan mereka akan terdampak oleh pemogokan

Menurut jajak pendapat terbaru dari YouGov, dukungan terhadap dokter junior telah menurun sejak tahun lalu, namun mayoritas masih mendukung mereka.

Nigel Hunt, 60 tahun, merupakan salah satu pasien yang sejauh ini belum menghadapi dampak buruk dari pemogokan. Pria itu didiagnosa mengidap kanker usus tahun lalu.

“Saya mendapati diri saya harus mendukung dan tidak mendukung dokter junior. Saya mendukung mereka karena mereka diperlakukan dengan buruk dan mereka layak mendapatkan kenaikan gaji yang layak," kata Hunt.

Namun sebagai pasien, dia mengaku khawatir jika pengobatannya akan terdampak oleh aksi mogok tersebut.

Sementara itu, Toni Rush kurang bersimpati dengan langkah yang diambil para dokter junior. Operasinya, yang semula dijadwalkan pada Rabu (21/2/2024), kini telah ditunda hingga pertengahan Maret.

“Menunggu begitu lama dan membatalkan operasi begitu saja… sungguh menjengkelkan dan membuat frustrasi–dan saya sama sekali tidak berada dalam posisi terburuk,” kata pria berusia 34 tahun itu.

Baca Juga: Inggris: Uji Coba Rudal Trident Gagal untuk Kedua Kalinya

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya