Irak Pulangkan 700 Lebih Warga Terkait ISIS dari Kamp Suriah

Mereka akan direhabilitasi untuk mencegah ideologi ekstrem

Jakarta, IDN Times - Pejabat Irak dan Suriah pada Senin (29/4/2024) mengatakan, Baghdad telah telah memulangkan ratusan warganya yang terkait dengan ISIS dari kamp di timur laut Suriah.

Dilansir Associated Press, juru bicara Kementerian Migrasi dan Pengungsi Irak Ali Jahangir mengungkapkan, hampir 700 warga Irak, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tiba di sebuah kamp di dekat kota Mosul di Irak utara pada Minggu (28/4/2024) malam. Di sana, mereka akan menjalani program rehabilitasi untuk menjauhkan mereka dari ideologi ekstremis.

1. Membiarkan warga Irak tetap di kamp al-Hol bisa menjadi bom waktu bagi Bahghdad

Pada 2014, ISIS mendeklarasikan kekhalifahan di sebagian besar wilayah Irak dan Suriah dan menarik puluhan ribu pendukung dari seluruh dunia. Kelompok ekstremis tersebut dikalahkan oleh koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) di Irak pada 2017 dan di Suriah pada 2019.

Sejak itu, puluhan ribu orang yang terkait dengan ISIS, termasuk istri, janda, anak-anak dan anggota keluarga lainnya, dibawa ke kamp al-Hol yang berlokasi di dekat perbatasan Irak. Kamp ini dijaga ketat oleh Pasukan Demokratik Suriah (SDF) pimpinan Kurdi yang didukung AS.

Meskipun ada kampanye repatriasi agresif yang dilakukan Baghdad, warga Irak tetap menjadi penghuni terbesar di kamp al-Hol, yang menampung hampir 43 ribu orang. Warga Suriah merupakan penghuni terbesar kedua. Sementara itu, lebih dari enam ribu orang dari 57 negara lainnya ditampung di wilayah terpisah yang dikenal sebagai Annex.

“Mereka adalah warga Irak yang harus kami rehabilitasi. Meninggalkan mereka di kamp al-Hol berarti menjadikan mereka bom waktu yang dapat mengancam keamanan Irak," tambah Jahangir. 

Baca Juga: Pelaku LGBTQ di Irak Bisa Dipenjara hingga 15 Tahun

2. Sekitar 7 ribu warga Irak telah dipulangkan dari al-Hol

Sheikhmous Ahmad, pejabat Kurdi yang mengawasi kamp-kamp pengungsi di timur laut Suriah, mengatakan bahwa 187 keluarga yang terdiri dari 697 warga Irak telah direpatriasi pada Minggu. Mereka adalah kelompok ke-15 yang dipulangkan ke negara asal mereka.

Seorang pejabat SDF, Siamand Ali, mengungkapkan bahwa kehadiran orang asing di al-Hol dan kamp lainnya merupakan beban bagi pasukan tersebut. SDF, selain melindungi fasilitas tersebut, juga membasmi sel-sel tidur ISIS yang melakukan serangan mematikan di Suriah.

“Memulangkan mereka ke negaranya merupakan langkah positif dan mengurangi tekanan terhadap kami,” kata Ali.

Menurut kantor penasihat keamanan nasional Irak, sedikitnya 7.556 warganya telah dipulangkan dari al-Hol. Hawar News, kantor berita untuk wilayah semiotonom Kurdi di Suriah, mengatakan bahwa 42.781 orang sejauh ini masih berada di kamp tersebut, termasuk 19.530 warga Irak, 16.779 warga Suriah, dan 6.461 warga negara lainnya

3. Komunitas Yazidi di Irak cemas dengan kepulangan keluarga ISIS

Sementara itu, komunitas Yazidi Irak menyuarakan keprihatinan mereka atas pemulangan keluarga ISIS. Mereka khawatir akan terulangnya kembali pembantaian ekstremis tersebut terhadap komunitas mereka seperti yang terjadi pada 2014.

Saat itu, ISIS membunuh ribuan pria dan mejadikan banyak perempuan serta remaja putri sebagai budak seks.

Khairi Bozani, direktur kantor korban penculikan Yazidi, mengatakan bahwa mereka telah menyampaikan kekhawatiran masyarakat kepada pejabat Irak, karena beberapa keluarga yang dipulangkan ditempatkan di daerah sekitar jantung Yazidi di Sinjar.

Menurutnya, meski sebagian besar pengungsi yang kembali adalah perempuan dan anak-anak, mereka tetap mengusung ideologi ekstrem kelompok ISIS.

Baca Juga: Irak dan Qatar Alokasikan 25 Juta Dolar AS untuk UNRWA di Gaza 

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya