Israel Kembalikan 100 Jenazah Warga Palestina ke Gaza 

Mayat-mayat dikebumikan secara anonim di Rafah

Jakarta, IDN Times - Puluhan warga Palestina yang tidak diketahui identitasnya dikebumikan di pemakaman massal di Gaza pada Selasa (30/1/2024), setelah pemerintah Israel menyerahkan jenazah yang sebelumnya mereka simpan.

Ada sekitar 100 jenazah yang dikuburkan di kota selatan Rafah pada hari itu. Banyak orang yang menyaksikan pemakaman tersebut menutup hidung mereka dengan masker, sebelum buldoser menumpuk pasir di atasnya.

Para pejabat Palestina mengatakan, mayat-mayat itu termasuk para korban perang Israel-Hamas dan jenazah yang digali dari kuburan ketika pasukan Israel menginvasi Gaza. 

“Mereka dikuburkan secara anonim sesuai Syariah Islam. Kami tidak tahu di mana mereka terluka atau bahkan nama mereka,” kata Abu Taha, seorang dokter yang hadir di lokasi pemakaman, kepada Reuters.

Sebelum dimakamkan, mayat-mayat tersebut difoto terlebih dahulu dan luka-luka para korban didokumentasikan

“Insya Allah, setelah perang berakhir, tes DNA dan tes lainnya akan dilakukan. Namun saat ini, sangat sulit untuk melakukan tes yang diperlukan untuk mengidentifikasi nama dan identitas orang yang meninggal,” tambahnya.

1. Beberapa jenazah yang diterima dalam kondisi tidak utuh

Pejabat kesehatan membenarkan bahwa mereka telah menerima 100 jenazah dari Israel. Sebagian di antaranya berada dalam kondisi utuh, sementara beberapa lainnya terdiri dari separuh badan dan potongan-potongan tubuh.

Jenazah tersebut diserahkan ke pihak berwenang Gaza di penyeberangan Kerem Shalom, yang dikuasai Israel, pada Selasa pagi. Mayat-mayat itu kemudian dibawa ke Rafah, di mana para pekerja dan petugas medis menunggu di samping barisan panjang kuburan yang baru digali.

Jenazah yang dibungkus plastik biru itu dibawa ke lokasi tujuan dengan truk pendingin.

Baca Juga: Hamas Disebut Tolak Proposal Gencatan Senjata Gaza, Kenapa?

2. Orang-orang mencari keluarganya di antara mayat

Di antara kerumunan orang yang hadir, Issa Abu Sarhan berusaha mencari putranya di antara mayat-mayat tersebut.

“Saya sedang mencari anak saya, dia mungkin ada atau tidak di antara mereka,” katanya.

“Saya telah menguburkan putra saya di pemakaman Al-Nimsawi di Khan Younis (di Gaza selatan), dan saya mendengar bahwa orang-orang Yahudi mengambil jenazah dari pemakaman tersebut, jadi saya datang ke sini ketika saya mendengar bahwa jenazah telah diterima untuk mencari putra saya," tambah dia.

3. Korban tewas di Gaza mencapai lebih dari 26 ribu jiwa

Israel memulai serangan militernya di Gaza setelah Hamas melancarkan serangan ke Israel selatan pada 7 Oktober, yang disebut menewaskan 1.200 orang. Hamas juga menyandera sekitar 250 lainnya dan membawa mereka ke Gaza.

Kementerian Kesehatan Gaza pada Selasa mengatakan, jumlah korban tewas akibat serangan Israel telah mencapai 26.751 jiwa, dengan sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan perempuan. Sementara itu, korban luka telah mencapai 65.636 orang. 

Pemboman bertubi-tubi dan invasi Israel juga telah menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza dan membuat mayoritas dari 2,3 juta penduduknya mengungsi.

“Setidaknya 700 ribu kasus penyakit menular dan kulit, pilek, diare dan epidemi hepatitis telah tercatat di antara para pengungsi di Jalur Gaza,” kata Ashraf Al Qudra, juru bicara Kementerian Kesehatan, dalam sebuah pernyataan.

“Kepadatan, kurangnya tempat berlindung yang layak, tidak tersedianya makanan dan minuman yang memadai, dan tidak adanya perawatan medis yang diperlukan telah memperburuk bencana kesehatan dan kemanusiaan bagi mereka yang mengungsi," sambung Ashraf. 

Al Qudra juga menuduh pasukan Israel melakukan eksekusi massal di kota selatan Khan Younis, mengepung rumah sakit dan mencegah pergerakan ambulans untuk menyelamatkan korban luka, dilansir The National.

Baca Juga: Kata Kemlu soal Staf UNRWA Diduga Ikut Serang Israel

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya