Italia Kritik Jerman karena Danai Kelompok Amal bagi Migran 

Roma berusaha mengambil sikap keras terhadap migran ilegal

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Italia, Guido Crosetto, mengatakan rencana Jerman untuk mendanai badan amal yang membantu migran di Mediterania dapat menimbulkan kesulitan bagi Italia.

Pasalnya, Roma saat ini dilanda krisis migran dan berupaya menerapkan tindakan yang lebih keras untuk membendung arus pendatang dari laut. Pekan lalu, hampir 10 ribu orang tiba dengan perahu di pulau Lampedusa di bagian selatan negara itu.

“Berlin berpura-pura tidak menyadari bahwa, dengan melakukan hal itu, maka ini akan menyebabkan kesulitan bagi negara yang secara teori seharusnya menjadi teman,” kata Crosetto pada Minggu (24/9/2023).

Ia mengatakan kepada harian La Stampa bahwa Roma menganggapi tindakan Jerman itu dengan sangat serius. Ia menambahkan bahwa pemerintahnya telah berkomitmen untuk memerangi penyelundup manusia, yang menurutnya harus diperlakukan sebagai penjahat internasional.

Baca Juga: Pencari Suaka di Italia Harus Bayar Rp80 Juta kalau Tak Mau Ditahan

1. Badan amal sebut akan terima Rp12 miliar dari Jerman

Sementara itu, Jerman mengatakan bahwa menyelamatkan orang-orang di laut merupakan tugas hukum, kemanusiaan dan moral. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Jerman mengatakan Berlin sedang menerapkan program bantuan keuangan parlemen untuk penyelamatan sipil di laut dan proyek bantuan di darat.

"Kami telah menerima beberapa permohonan pendanaan. Peninjauan atas permohonan tersebut telah diselesaikan dalam dua kasus," kata juru bicara tersebut kepada Reuters pada Jumat (22/9/2023).

Ia mengungkapkan bahwa pendanaan itu berjumlah antara 400 ribu dan 800 ribu euro (sekitar Rp6-13 miliar) untuk setiap proyeknya.

Pada Sabtu (23/9/2023), badan amal SOS Humanity mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya akan menerima sekitar 790 ribu euro (sekitar Rp12 miliar) dari pemerintah Jerman.

Baca Juga: Marah Dikritik soal Migran, Menlu Italia Batal Kunjungi Prancis

2. Lebih dari 132 ribu migran tiba di Italia dengan perahu

Menurut data Kementerian Dalam Negeri, sebanyak 132.867 migran tiba di Italia dengan menggunakan perahu sepanjang tahun ini. Jumlah itu naik hampir dua kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun 2022, yaitu sebanyak 69.498 orang.

Italia, yang mengambil sikap keras terhadap imigrasi ilegal, mengatakan pihaknya akan meningkatkan jumlah pusat repatrasi untuk menahan para migran, menjelang kemungkinan pemulangan mereka sekaligus memperpanjang masa penahanan.

Pemerintah juga memutuskan mereka harus membayar biaya 4.938 euro (sekitar Rp80 juta) untuk menghindari penahanan sembari menunggu permohonan suaka mereka diproses. Keputusan ini lantas memicu kritik keras dari kelompok hak asasi manusia.

3. Paus Fransiskus minta pemerintah Eropa untuk membantu para migran

Dilansir France24, Paus Fransiskus juga meminta pemerintah-pemerintah Eropa untuk berbuat lebih banyak dalam melindungi para migran yang melintasi Mediterania.

“Mereka yang mempertaruhkan nyawa mereka di laut tidak melakukan invasi, mereka mencari sambutan," kata Paus dalam acara pertemuan para uskup dan kaum muda dari seluruh Mediterania di kota pelabuhan Perancis, Marseille pada Sabtu.

Sejak mengambil alih kekuasaan pada Oktober lalu, Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni, telah bersumpah untuk menghentikan imigrasi ilegal dan mengatakan ia tidak akan membiarkan negaranya menjadi kamp pengungsi Eropa.

Saat berkunjung ke Lampedusa akhir pekan lalu, Meloni mengatakan masa depan Eropa dipertaruhkan, kecuali negara-negara Uni Eropa (UE) mau bekerja sama untuk menghasilkan solusi serius.

Baca Juga: Italia Darurat Migran, 3 Hari Kedatangan Ribuan Orang

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

null

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya