Kasus Pemerkosaan Turis Brasil di India Picu Kemarahan Global

Empat orang telah ditangkap

Jakarta, IDN Times - Kasus pemerkosaan terhadap seorang turis asal Brasil di India timur baru-baru ini telah menimbulkan kemarahan luas.

Perempuan berusia 28 tahun itu diperkosa oleh tujuh pria ketika ia dan suaminya, yang berusia 64 tahun, sedang bermalam di tenda di distrik Dumka, negara bagian Jharkhand, pada Jumat (1/3/2024). Keduanya sedang melakukan perjalanan ke beberapa wilayah Asia dengan sepeda motor sebelum tiba di India beberapa bulan lalu.

Polisi mengatakan bahwa mereka telah menangkap empat tersangka dan sedang memburu tiga orang lainnya.

Kedutaan Besar Brasil di India menyebut pasangan itu telah menjadi korban serangan kriminal yang serius. Pihaknya mengatakan, mereka telah menghubungi korban, pihak berwenang setempat dan juga kedutaan Spanyol karena pasangan tersebut menggunakan paspor Spanyol untuk memasuki India.

“Kedutaan Besar Spanyol mengatakan bahwa mereka telah menawarkan semua bantuan yang tersedia, termasuk perawatan psikologis, namun para korban menolak tawaran tersebut karena mereka sudah dirawat oleh layanan darurat India,” kata kedutaan Brasil, dikutip BBC.

“Kita harus bersatu dalam komitmen kita untuk mengakhiri kekerasan terhadap perempuan di mana pun di dunia,” tulis Kedutaan Besar Spanyol di India di X pada Minggu (3/3/2024).

1. Korban diperkosa, dianiaya, dan barangnya dicuri

Dalam sebuah unggahan di media sosial, perempuan tersebut menjelaskan bahwa sekelompok pria menerobos masuk ke dalam tenda mereka dan memerkosanya. Para pelaku juga dituding memukuli pasangan tersebut dan mencuri uang tunai sebesar 10 ribu rupee (sekitar Rp1,8 juta) dan sebuah cincin.

“Tujuh pria memperkosa saya. Mereka telah memukuli dan merampok kami, meskipun tidak banyak barang (yang diambil) karena yang mereka inginkan hanyalah memperkosa saya,” katanya dalam bahasa Spanyol, seraya menambahkan bahwa para pria tersebut memukuli dan mengancam akan membunuh mereka.

Dalam video terpisah, sang suami, yang berkewarganegaraan Spanyol, mengatakan bahwa kepala mereka dipukul dengan helm dan batu.

“Mulut saya hancur tapi pasangan saya lebih buruk dari saya,” ujarnya.

Inspektur polisi Dumka, Pitamber Singh Kherwar, mengatakan bahwa pasangan tersebut menghentikan mobil patroli polisi sekitar pukul 10 malam. Mereka kemudian dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

"Pasangan itu berbicara dalam bahasa campuran Inggris dan Spanyol sehingga tim patroli awalnya tidak dapat memahami mereka. Namun mereka tampak terluka sehingga dibawa untuk mendapatkan perawatan," katanya, menambahkan bahwa pasangan tersebut kemudian memberitahu dokter tentang apa yang mereka alami.

Baca Juga: Turis Spanyol Diperkosa oleh 7 Pria di India, 3 Orang Ditangkap 

2. Memicu kemarahan di dalam negeri

Kasus pemerkosan juga memicu kemarahan di India, di mana puluhan ribu kasus kekerasan seksual dilaporkan setiap tahunnya.

Dalam unggahan di media sosial, aktris India Richa Chadha menyebut insiden itu memalukan, sementara komedian pemenang penghargaan Emmy, Vir Das, berharap pelaku menerima hukuman berat.

“Perbuatan memalukan yang harus kami tunjukkan tidak akan kami toleransi,” tulis Das di X.

Sementara itu, Ketua Komisi Nasional Perempuan India, Rekha Sharma, menuai kritik setelah dia menanggapi unggahan jurnalis Amerika Serikat (AS) yang mengeluhkan tentang tingginya tingkat kekerasan seksual di India.

"Apakah kamu pernah melaporkan kejadian itu ke polisi? Jika tidak, maka Anda benar-benar orang yang tidak bertanggung jawab. Menulis hanya di media sosial dan mencemarkan nama baik seluruh negara bukanlah pilihan yang baik," tulis Sharma.

3. Tingkat kekerasan seksual di India sangat tinggi

Menurut data Biro Catatan Kejahatan Nasional, lebih dari 31.500 kasus pelecehan seksual dilaporkan di India pada 2022. Sedikitnya 22 kasus pemerkosaan terjadi pada warga negara asing. 

Namun, tingkat penegakan hukum atas kasus-kasus tersebut masih tergolong rendah, yakni hanya 27,4 persen.

Pada Desember 2012, pemerkosaan dan pembunuhan terhadap seorang pelajar India menuai perhatian global. Jyoti Singh, seorang mahasiswa fisioterapi berusia 23 tahun, diperkosa dan dibunuh oleh sekelompok pria di sebuah bus di New Delhi.

Kasus tersebut memicu protes selama berminggu-minggu di India, hingga akhirnya mendorong perubahan undang-undang yang memberlakukan hukuman mati bagi pelaku pemerkosaan.

Baca Juga: Pria Transgender di India Dihukum Mati karena Perkosa dan Bunuh Bayi

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya