Kelompok Bersenjata Culik Hakim Senior di Pakistan

Polisi telah meluncurkan operasi pencarian besar-besaran

Jakarta, IDN Times - Sekelompok pria bersenjata yang tak dikenal dilaporkan menculik seorang hakim senior di wilayah barat laut Pakistan pada Sabtu (27/4/2024).

Pejabat polisi Faheem Khan pada Minggu (28/4/2024) mengatakan bahwa sekitar 15 pria dengan sepeda motor mencegat kendaraan Hakim Shakirullah Marwat pada malam hari, saat dia sedang dalam perjalanan menuju distrik Dera Ismail Khan di provinsi Khyber Pakhtunkhwa.

Para penculik membakar mobil tersebut sebelum membawa kabur sang hakim. Sopirnya ditemukan selamat dan tidak terluka, dilansir Associated Press.

1. Penculikan diduga didalangi oleh TTP

Sejauh ini, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan pada Sabtu malam itu. Namun, kecurigaaan terbesar tertuju pada Taliban Pakistan (TTP), yang menjadikan provinsi tersebut sebagai markas mereka.

Menargetkan hakim senior seperti Marwat, yang biasanya bepergian dengan pengamanan ketat, bukan lah hal yang lazim dilakukan oleh militan di wilayah barat laut tersebut. Kelompok ini biasanya menyerang personel keamanan atau infrastruktur.

Khan mengatakan bahwa operasi pencarian telah diluncurkan untuk menemukan keberadaan Marwat. Tim kontra-terorisme juga telah bergabung dalam penyelidikan tersebut.

Baca Juga: Militer Pakistan Bunuh 11 Teroris di Perbatasan Dekat Afghanistan

2. Pejabat kecam penculikan tersebut

Shah Fahad Ansari, pengacara pengadilan tinggi dan presiden divisi Forum Pengacara Rakyat, mengutuk penculikan tersebut. Ia mengatakan bahwa pengadilan di seluruh wilayah harus ditutup sebagai protes untuk menarik perhatian terhadap situasi hukum dan ketertiban yang memburuk.

“Pemerintah provinsi telah gagal menjaga keamanan di wilayah tersebut. Anda bisa membayangkan rasa tidak aman di antara masyarakat pada saat negara bahkan tidak bisa melindungi hakimnya," kata Ansari, dikutip Arab News.

Menanggapi kasus tersebut, Ketua Menteri Khyber Pakhtunkhwa, Ali Amin Gandapur, menginstruksikan polisi untuk memastikan keselamatan sang hakim.

“Langkah-langkah darurat harus diambil untuk menyelamatkan hakim, dan semua sumber daya yang tersedia harus digunakan untuk tujuan ini,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Ia menegaskan bahwa mereka yang berada di balik kejadian tersebut tidak akan lolos dari hukum.

3. Serangan teror meningkat sejak akhir 2022

Pakistan telah menyaksikan peningkatan kekerasan sejak kelompok TTP mengakhiri gencatan senjata dengan pemerintah pada November 2022 secara sepihak.

Menurut laporan keamanan tahunan yang dikeluarkan oleh Pusat Penelitian dan Studi Keamanan, Pakistan mencatat 1.524 kematian dan 1.463 cedera akibat 789 serangan teror dan operasi kontra-teror pada 2023. Jumlah ini merupakan rekor tertinggi dalam enam tahun terakhir.

Lebih dari 90 persen korban jiwa dan 84 persen serangan, termasuk insiden terorisme dan operasi pasukan keamanan, terjadi di provinsi Khyber Pakhtunkhwa dan Balochistan.

Akhir pekan lalu, kelompok bersenjata melepaskan tembakan ke arah petugas bea cukai di Dera Ismail Khan. Akibatnya, dua petugas tewas dan tiga lainnya terluka.

Baca Juga: Rusia Berencana Keluarkan Taliban dari Daftar Organisasi Teroris

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya