Korsel dan AS Akan Gelar Latihan Militer Besar-besaran Pekan Depan

Sebagai upaya untuk menghadapi ancaman nuklir Korut

Jakarta, IDN Times - Korea Selatan dan Amerika Serikat mengumumkan bahwa keduanya akan menggelar latihan militer gabungan besar-besaran mulai pekan depan sebagai tanggapan terhadap ancaman nuklir Korea Utara yang terus berkembang.

Latihan tahunan Freedom Shield (FS), yang akan berlangsung pada 4-14 Maret, dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea akibat serangkaian uji coba rudal dan latihan penembakan di dekat perbatasan laut oleh Pyongyang.

Dilansir Yonhap, juru bicara Kepala Staf Gabungan Korea Selatan Lee Sung-Jun mengatakan bahwa mereka akan melakukan 48 latihan lapangan pada musim semi ini, dua kali lipat dari jumlah yang dilakukan tahun lalu. Adapun latihan tahun ini akan melibatkan serangan udara, penembakan dengan peluru tajam, dan pelatihan pengeboman.

“Militer kami siap untuk segera menghukum Korea Utara, dengan tegas dan sampai akhir jika terjadi provokasi, dan kami akan semakin memperkuat kesiapan kami melalui latihan yang akan datang,” kata Lee pada Rabu (28/2/2024) kepada wartawan.

Baca Juga: Korsel Ancam Hukum Dokter yang Ogah Setop Mogok Massal

1. Latihan militer gabungan Korsel-AS bersifat defensif

Juru bicara militer AS, Isaac L. Taylor, mengatakan bahwa latihan mereka bersifat defensif dalam upaya mencegah dan menanggapi ancaman Korea Utara.

“Kami terus berlatih selama latihan ini mengenai apa yang perlu dilakukan untuk mempertahankan Semenanjung Korea,” kata Taylor.

Pyongyang belum segera menanggapi pengumuman latihan tersebut. Namun, negara itu telah lama mengecam latihan militer gabungan antara Seoul dan Washington, dengan menyebutnya sebagai latihan invasi.

Korea Utara telah mengintensifkan pengujian senjatanya sejak 2022 sebagai bagian dari upaya untuk mengembangkan persenjataan nuklir dan rudalnya. Tahun ini, negara itu telah enam kali melakukan uji coba rudal, lima di antaranya merupakan rudal jelajah, dan peluncuran senjata lainnya.

Lee mengatakan bahwa latihan militer Korea Selatan-AS pekan depan akan melibatkan pelatihan untuk mendeteksi dan menembak jatuh rudal jelajah Korea Utara.

2. Korut diperkirakan akan lakukan provokasi lagi menjelang pemilu AS dan Korsel

Dilansir Associated Press, para analis menilai bahwa Korea Utara kemungkinan akan menggunakan rudal jelajahnya untuk menyerang kapal perang AS dan instalasi militernya di Jepang jika terjadi konflik. Uji coba senjata Korea Utara pada 2022-2023 sebagian besar berfokus pada sistem senjata balistik.

Para ahli mengatakan, Pyongyang yakin bahwa persenjataan yang lebih besar akan memungkinkan negara tersebut untuk menekan AS dan Korea Selatan agar membuat konsesi, seperti keringanan sanksi ketika diplomasi dilanjutkan.

Mereka memperkirakan Korea Utara akan meningkatkan pengujian senjata dan provokasi lainnya tahun ini menjelang pemilu AS dan Korea Selatan.

Baca Juga: PM Korsel Minta 715 Dokter Batalkan Rencana Resign Massal

3. Korsel dan AS ancam akan hancurkan Korut jika berani luncurkan serangan nuklir

Korea Selatan dan AS telah menanggapi pengujian senjata besar-besaran oleh Korea Utara dengan meningkatkan latihan militer gabungan yang juga melibatkan Jepang.

Para pejabat kedua negara telah berulang kali memperingatkan bahwa mereka akan mengakhiri pemerintahan yang dipimpin oleh Kim Jong Un itu apabila rezim tersebut berani melancarkan serangan nuklir apa pun terhadap mereka.

Dalam percakapan telepon pada Rabu pagi, Menteri Pertahanan Korea Selatan Shin Wonsik dan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengutuk uji coba rudal Korea Utara dan menegaskan kembali perlunya menguatkan pertahanan bersama.

Baca Juga: Korsel Akan Ekspor Sistem Pencegat Rudal Cheongung-II ke Arab Saudi

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya