Korsel Minta Rusia Setop Terima Senjata dari Korut

Rusia diklaim gunakan rudal dari Korut untuk serang Ukraina

Jakarta, IDN Times - Korea Selatan pada Jumat (5/1/2024) meminta Rusia untuk menghentikan perjanjian senjatanya dengan Korea Utara karena dinilai bertentangan dengan resolusi Dewan keamanan PBB.

Pejabat senior Kementerian Luar Negeri di Seoul mengatakan pihaknya bersama mitranya dari Amerika Serikat (AS), telah memantau seksama kerja sama militer antara Rusia dan Korea Utara, termasuk perdagangan rudal balistik yang diumumkan oleh Gedung Putih baru-baru ini.

“Perdagangan senjata Rusia dengan Korea Utara merupakan ancaman serius terhadap perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea dan sekitarnya, dan kami sekali lagi menyerukan penghentian segera,” kata pejabat tersebut, dikutip The Korea Herald.

Pejabat itu menambahkan bahwa Korea Selatan, yang memiliki kursi di Dewan Keamanan PBB selama dua tahun ke depan, akan mengangkat isu kesepakatan senjata antara Rusia dan Korea Utara dengan komunitas internasional, termasuk AS dan Jepang.

1. AS klaim Rusia gunakan rudal balistik jarak pendek dari Korut untuk serang Ukraina

Dilansir Reuters, Gedung Putih pada Kamis (4/1/2024) melaporkan bahwa Rusia menggunakan rudal balistik jarak pendek (SRBM) dari Korea Utara untuk melancarkan serangan ke Ukraina. Juru bicara keamanan nasional John Kirby mengatakan, AS akan membicarakan perkembangan tersebut dengan Dewan Keamanan PBB.

Kirby menyebut transfer senjata Korea Utara ke Rusia sebagai eskalasi yang signifikan dan mengkhawatirkan. Pihaknya mengatakan bahwa AS akan menjatuhkan sanksi tambahan terhadap mereka yang memfasilitasi kesepakatan senjata tersebut.

Baik Moskow maupun Pyongyang membantah melakukan kesepakatan senjata apa pun, meski keduanya tahun lalu berjanji untuk meningkatkan kerja sama di bidang militer.

Baca Juga: Korut Tembak 200 Artileri dalam 2 Jam, Korsel Murka Langsung Latihan

2. Rudal yang digunakan Rusia adalah model baru yang diuji Korut pada 2019

Rusia baru-baru ini melancarkan beberapa serangan paling intens terhadap Ukraina sejak perang dimulai hampir dua tahun lalu. Kiev pada Selasa (2/1/2024) mengatakan bahwa Moskow telah meluncurkan lebih dari 300 drone penyerang dan berbagai jenis rudal di kota-kota di seluruh Ukraina sejak Jumat.

“Sama seperti artileri dan amunisi, semua ini membantu memperpanjang upaya perang Rusia,” kata Jenny Town, direktur Program 38 Utara di Stimson Center, yang mempelajari Korea Utara.

Meski Gedung Putih tidak menjelaskan secara spesifik jenis rudal apa yang dikirim Pyongyang ke Rusia, Kirby mengatakan rudal tersebut memiliki jangkauan sekitar 900 km dan merilis gambar yang menunjukkan rudal KN-23 dan KN-24.

Menurut Ankit Panda dari Carnegie Endowment for International Peace yang berbasis di AS, rudal semacam itu adalah SRBM berbahan bakar padat baru yang mulai diuji oleh Korea Utara pada 2019.

“Ini adalah penggunaan rudal Korea Utara yang pertama kali diketahui dalam pertempuran,” katanya.

3. Rusia diyakini ingin membeli rudal dari Iran

China, yang memiliki hubungan baik dengan Korea Utara dan Rusia, mengatakan bahwa pihaknya tidak memiliki informasi mengenai kerja sama keduanya. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin meminta semua pihak untuk berkomitmen meredakan ketegangan dan menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi penyelesaian krisis di Ukraina.

Sementara itu, Kirby mengatakan bahwa AS akan terus mengantisipasi apabila Rusia menggunakan rudal tambahan dari Korea Utara untuk menyerang Ukraina. Dia menambahkan bahwa Iran sejauh ini belum mengirimkan rudal balistik jarak dekat ke Rusia, namun Washington yakin Moskow bermaksud membeli sistem rudal dari negara tersebut

Adapun Rusia sangat bergantung pada Iran dalam hal drone dan persenjataan lainnya untuk melawan Ukraina.

Baca Juga: Putin Tawarkan Kewarganegaraan bagi WNA yang Ikut Berperang Bela Rusia

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya