Ledakan Bom di Pakistan, 3 Orang Tewas dan 7 Terluka

Seorang jurnalis ikut menjadi korban

Jakarta, IDN Times - Sedikitnya tiga orang, termasuk seorang jurnalis, tewas akibat ledakan bom di provinsi Baluchistan, Pakistan, pada Jumat (3/5/2024). Tujuh lainnya mengalami luka-luka.

Insiden tersebut terjadi di kota Khuzdar, yang terletak di jalan raya utama yang menghubungkan ibu kota provinsi Quetta dengan kota pelabuhan Karachi di provinsi tetangga Sindh.

Polisi mengatakan, bom yang dikendalikan dari jarak jauh tersebut menargetkan mobil sang jurnalis, Mohammad Siddiq Mengal. Rekaman CCTV menunjukkan seorang pengendara sepeda motor menempelkan sesuatu pada kendaraannya, lalu pergi menjauh. Beberapa detik kemudian, mobil itu meledak dan melukai beberapa pengendara di sekitanya.

Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Menteri Dalam Negeri Balochistan, Ziaullah Langau, mengutuk keras ledakan di Khuzdar, dan mengarahkan pihak berwenang terkait untuk segera menyampaikan laporan.

Baca Juga: Bus di Pakistan Jatuh ke Jurang, 20 Orang Tewas dan Puluhan Terluka

1. Mengal pernah lolos dari upaya pembunuhan sebelumnya

Selain sebagai jurnalis, Mengal juga merupakan presiden Klub Pers Khuzdar dan anggota partai politik keagamaan JUI-F. Ini bukan pertama kalinya Mengal menjadi sasaran serangan. Polisi mengatakan bahwa jurnalis tersebut sempat lolos dari upaya pembunuhan beberapa bulan lalu.

Tahun lalu, Mengal mengatakan kepada surat kabar Dawn tentang bahaya bekerja di Khuzdar, yang pernah digolongkan oleh Reporters Without Borders sebagai salah satu dari 10 kota paling berbahaya bagi jurnalis.

Pada 2014, kelompok hak asasi manusia Amnesty International menyebut Khuzdar sebagai “kuburan bagi jurnalis” akibat tingginya ancaman dan serangan terhadap pekerja media.

2. Jurnalisme di Pakistan masih berada di bawah ancaman

Serangan terhadap jurnalis ini terjadi saat dunia memperingati Hari Kebebasan Pers pada Jumat. Federasi Jurnalis Internasional (IFJ) sebelumnya mengatakan bahwa jurnalisme di Pakistan masih berada di bawah ancaman.

Dalam Laporan Kebebasan Pers Asia Selatan tahunannya yang ke-22, jurnalis di Pakistan disebut telah menjadi “karung tinju” dalam pertarungan antara mantan perdana menteri Imran Khan dan pemerintah.

Laporan tersebut mengungkapkan bahwa 60 jurnalis telah diberikan pemberitahuan hukum, sementara puluhan lainnya ditangkap dan masih ditahan. Sekitar delapan jurnalis juga didakwa melakukan makar, terorisme dan hasutan untuk melakukan kekerasan.

Baca Juga: Polisi Pakistan Bunuh 2 Teroris yang Hendak Serang Warga Jepang

3. Tentara Pembebasan Baloch klaim bertanggung jawab atas ledakan ranjau di Duki

Sementara itu, dilansir Asssociated Press, Tentara Pembebasan Baloch (BLA) pada Jumat mengklaim bertanggung jawab atas ledakan ranjau darat yang menewaskan satu orang dan melukai 18 lainnya di Duki di Baluchistan.

Kelompok separatis Baluch pada awalnya menginginkan alokasi sumber daya provinsi yang lebih besar, namun kemudian memulai pemberontakan untuk meraih kemerdekaan dari pemerintah pusat.

Baca Juga: Petir dan Hujan Lebat Tewaskan 50 Orang di Pakistan

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya