Menara Eiffel Dibuka Kembali usai 6 Hari Pemogokan

Kesepakatan telah dicapai antara operator menara dan pekerja

Jakarta, IDN Times - Menara Eiffel di kota Paris, Prancis, telah dibuka kembali untuk pengunjung pada Minggu (25/2/2024), setelah enam hari ditutup akibat pemogokan.

Para pekerja di situs wisata tersebut memutuskan mogok kerja, yang dimulai pada 18 Febuari, karena tidak puas dengan cara pengelolaan menara tersebut. Mereka menuntut perubahan pada model bisnis perusahaan dan pemeliharaan yang lebih baik terhadap bangunan setinggi 330 meter itu.

Baca Juga: Menara Eiffel Tutup Sementara akibat Aksi Mogok Kerja

1. Perusahaan akan keluarkan dana hingga Rp6T untuk biaya pemeliharaan menara

Operator menara tersebut, Société d'Exploitation de la Tour Eiffel (SETE), mengatakan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan dengan serikat kerja pada Sabtu (24/2/2024).

"Pihak-pihak akan secara teratur memantau model bisnis perusahaan, investasi dalam pekerjaan dan pendapatan melalui sebuah badan yang akan bertemu setiap enam bulan," kata SETE dalam sebuah pernyataan, dikutip BBC.

Dalam kesepakatan itu, kedua belah pihak juga menyetujui investasi sebesar 380 juta euro (sekitar Rp6 triliun) untuk biaya pemeliharaan dan renovasi objek wisata bersejarah tersebut hingga 2031.

SETE juga meminta maaf kepada para pemegang tiket, dan mengatakan bahwa mereka akan menerima  jika terkena dampak pemogokan.

Baca Juga: Petani Prancis Serbu Pameran Pertanian di Paris 

2. Pemogokan kedua dalam tiga bulan terakhir

Pemogokan baru-baru ini merupakan yang kedua dalam tiga bulan bulan terakhir. Situasi ini terjadi ketika Paris sedang bersiap menjadi tuan rumah Olimpiade 2024 pada Juli-Agustus mendatang

Serikat pekerja Konfédération Générale du Travail (CGT) telah lama mengeluhkan model bisnis SETE, yang menurut mereka didasarkan pada perkiraan yang berlebihan terhadap pendapatan dari penjualan tiket di masa depan, namun mengabaikan biaya pemeliharaan dan perbaikan yang terus meningkat.

Stéphane Dieu, salah seorang anggota CGT, bahkan menuduh SETE mencari keuntungan dalam jangka pendek.

“Ada banyak area korosi, gejala kerusakan yang signifikan. Menara ini telah berusia 135 tahun, dia membutuhkan peningkatan dalam hal perbaikan. Mengingat rencana dari balai kota, sulit untuk melihat dari mana investasi tersebut akan berasal," kata Dieu kepada radio FranceInfo.

Denis Vavassori, anggota CGT lainnya yang bekerja di situs wisata tersebut, mengatakan bahwa cat menara telah terkelupas dan karat mulai menyebar.

“Saya sudah bekerja di sini selama 21 tahun dan saya belum pernah melihatnya dalam kondisi seperti ini. Semakin lama waktu berlalu, semakin besar pula perbaikan yang perlu dilakukan,” katanya

3. Para ahli berpendapat bahwa Menara Eiffel aman dan kuat

Meskipun beberapa laporan baru-baru ini menyebutkan bahwa Menara Eiffel penuh karat dan membutuhkan perbaikan, namun para ahli bersikeras bahwa bangunan tersebut aman.

“Besi yang kami temukan sejauh ini berada dalam kondisi konservasi yang luar biasa,” kata Pierre-Antoine Gatier, arsitek bangunan bersejarah yang bertanggung jawab atas pengecatan ulang Menara Eiffel, dikutip The Guardian.

Menurutnya, bercak karat yang ditunjukkan oleh karyawan dan pengunjung hanya sedikit, dan sama sekali tidak mempengaruhi kekuatan dari 18 ribu batang besi yang membentuk menara tersebut.

“Kita semua ingin menara ini terpelihara dengan baik. Itu adalah citra Perancis, dan citra Paris. Ini penting bagi kita semua," tambahnya.

Menteri Kebudayaan Perancis Rachida Dati pada Kamis (22/2/2024) menyarankan agar Menara Eiffel diklasifikasikan sebagai monumen bersejarah. Hal ini bertujuan agar pemerintah dapat membantu mendanai perbaikan monumen wisata tersebut.

Baca Juga: Produsen Suku Cadang Mobil asal Prancis PHK 10 Ribu Karyawan

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya