Israel Klaim Bunuh 90 Pria Bersenjata di Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza

160 orang juga dilaporkan ditangkap

Jakarta, IDN Times - Militer Israel, pada Rabu (20/3/2024), mengatakan bahwa pasukannya telah membunuh sekitar 90 pria bersenjata dan menangkap 160 orang dalam penggerebekan di rumah sakit al-Shifa di Gaza.

Al-Shifa, rumah sakit terbesar di Jalur Gaza sebelum perang, menjadi salah satu dari sedikit fasilitas kesehatan yang beroperasi sebagian di bagian utara wilayah tersebut. Tempat ini juga menampung warga sipil yang kehilangan tempat tinggal.

“Selama beberapa hari terakhir, pasukan telah membasmi teroris dan menempatkan senjata di area rumah sakit, sekaligus mencegah bahaya terhadap warga sipil, pasien, tim medis, dan peralatan medis,” kata militer dalam sebuah pernyataan, dikutip Reuters.

Pihaknya juga menerbitkan nama dan foto dua tentara Israel yang tewas dalam operasi tersebut.

1. Israel tuding Hamas kembali beroperasi di al-Shifa

Penggerebekan Rumah Sakit al-Shifa dimulai pada Senin (18/3/2024) dini hari. Militer mengatakan bahwa mereka telah mengirim pasukan khusus yang didukung oleh infanteri dan tank, setelah mendapat informasi bahwa Hamas kembali beroperasi di rumah sakit tersebut. Ini adalah penggerebekan yang keempat dilakukan Israel sejak 7 Oktober.

Mahmoud Basal, juru bicara Pertahanan Sipil Palestina, mengatakan bahwa beberapa pasien telah dievakuasi ke Rumah Sakit Ahli terdekat.

Ismail Al-Thawabta, direktur kantor media pemerintah yang dikelola Hamas di Gaza, mengatakan bahwa semua korban tewas adalah pasien yang terluka dan pengungsi di dalam rumah sakit.

“Tentara pendudukan Israel melakukan kebohongan dan penipuan dalam menyebarkan narasinya sebagai bagian dari pembenaran kejahatan mereka yang terus menerus dan melanggar hukum, yang melanggar hukum internasional, hukum kemanusisraeiaan internasional,” ujarnya.

Baca Juga: Menlu AS ke Saudi, Bahas Gencatan Senjata Gaza

2. Warga di sekitar rumah sakit juga ketakutan

Abdel-Hady Sayed, yang berlindung di rumah sakit al-Shifa, mengatakan bahwa para tentara menangkap puluhan orang di halaman rumah sakit, menutup mata, memborgol, dan memerintahkan mereka untuk menanggalkan pakaian sebelum kemudian membawa pergi dari beberapa di antara mereka.

Dia mengatakan bahwa orang-orang di dalam rumah sakit, terutama laki-laki, takut mengikuti seruan Israel untuk evakuasi.

“Mereka menyuruh Anda keluar, ini koridor yang aman dan begitu mereka melihat Anda, mereka akan menangkap Anda. Semua orang di sini ketakutan. Dunia harus melakukan sesuatu untuk menghentikan mereka," katanya, dikutip Associated Press.

Kareem al-Shawwa, seorang warga Palestina yang tinggal sekitar 1 kilometer dari rumah sakit, menyebut suasana selama 24 jam terakhir sangat mengerikan akibat dahsyatnya ledakan dan baku tembak.

Pasukan Israel disebut telah meminta warga untuk mengungsi dari daerah tersebut, namun dia dan keluarganya takut ditangkap atau terjebak dalam pertempuran apabila meninggalkan rumah mereka.

3. Serangan di Rumah Sakit al-Shifa adalah kejahatan perang

Israel menghadapi kritik keras pada November lalu, ketika tentaranya menggerebek rumah sakit al-Shifa untuk pertama kalinya. 

Pasukan Israel menemukan terowongan di sana, yang menurut mereka digunakan sebagai pusat komando dan kendali Hamas. Namun, baik Hamas dan staf medis menyangkal bahwa rumah sakit tersebut digunakan untuk tujuan militer atau untuk melindungi para pejuang.

“Apa yang terjadi di Rumah Sakit al-Shifa adalah kejahatan perang dan merupakan bagian dari perang genosida yang dilakukan oleh pendudukan Israel,” kata pejabat senior Hamas Basem Naim, yang sebelumnya menjabat sebagai menteri kesehatan.

Militer Israel telah melancarkan serangan besar-besaran di Jalur Gaza sebagai respons atas serangan lintas batas Hamas pada 7 Oktober, yang dilaporkan menewaskan sekitar 1.200 orang di Israel selatan dan membuat 253 lainnya disandera.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan bahwa lebih dari 31.819 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah terbunuh sejak saat itu.

Baca Juga: Hamas Desak Warga Gaza Tolak Tawaran Jadi Mitra Israel 

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya