NATO: Selain Senjata, Ukraina Juga Butuh Lebih Banyak Pasukan 

Kiev juga butuh dukungan masyarakat untuk memenangkan perang

Jakarta, IDN Times - Seorang pejabat NATO mengatakan bahwa Ukraina tidak hanya membutuhkan senjata, namun juga pasukan untuk memenangkan perang dengan Rusia.

“Anda tidak hanya membutuhkan granat, tank, dan kendaraan lapis baja baru, sayangnya Anda juga membutuhkan tentara baru, karena tentara tewas dan tentara terluka. Dan kemudian baru Anda berbicara tentang mobilisasi dan wajib militer,” kata ketua Komite Militer NATO, Rob Bauer, pada Kamis (21/3/2024) dikutip dari Anadolu.

Ia menegaskan bahwa perang ini tidak hanya menyangkut soal materi atau uang, namun juga orang-orang dan dukungan dari masyarakat. Menurutnya, pertahanan negara adalah tanggung jawab semua orang di negara itu, dan bukan hanya menteri pertahanan.

1. Bauer minta Ukraina dan sekutu tidak terlalu pesimis

Meski Kiev telah mengalami kemunduran di garis depan akibat kekurangan amunisi dan pasukan, namun pejabat NATO mengatakan bahwa Ukraina dan sekutu tidak boleh terlalu pesimis mengenai kemampuan negara itu untuk mengusir pasukan Rusia.

“Meskipun dunia mungkin terlalu optimis pada 2023, kita tidak boleh melakukan kesalahan yang sama dengan menjadi terlalu pesimis pada 2024. Orang yang pesimis tidak akan memenangkan perang. Dan jika Anda melihat faktanya, ada alasan untuk yakin pada kemampuan Ukraina untuk mencapai kesuksesan,” kata Bauer.

Pada kesempatan itu, ia juga menyerukan negara-negara Barat untuk segera menyalurkan bantuan penting untuk Kiev.

Baca Juga: Uni Eropa Setuju Pakai Aset Rusia yang Dibekukan untuk Bantu Ukraina  

2. Bauer juga berdiskusi dengan Zelenskyy dan pejabat Ukraina soal perang

Dalam kunjungan resmi tersebut, Bauer juga bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba.

Zelenskyy mengatakan bahwa dia telah menguraikan kebutuhan yang paling mendesak kepada Bauer dalam hal senjata, amunisi, dan drone. Keduanya juga disebut membahas peran NATO mengoordinasikan dukungan untuk Ukraina dan mengembangkan potensi pertahanannya.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri mengatakan bahwa Kuleba dan Bauer melakukan pembicaraan mengenai prospek pelatihan tempur bagi prajurit Ukraina dan kerja sama industri pertahanan.

Pejabat NATO itu juga bertemu dengan Panglima Angkatan Darat Ukraina Oleksandr Syrskyi untuk membicarakan situasi pertempuran saat ini. Syrskyi mengatakan bahwa mereka membahas pasokan amunisi dan pertahanan udara.

3. Produksi amunisi artileri Rusia meningkat hampir 2,5 kali lipat

Semenetara itu, di sisi lain, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan bahwa produksi amunisi artileri telah meningkat hampir 2,5 kali lipat dalam setahun terakhir. Adapun produksi komponen artileri telah melonjak 22 kali lipat.

“Setelah dimulainya pengoperasian fasilitas baru, volume produksi sebenarnya meningkat hampir 2,5 kali lipat. Kalau bicara pembuatan amunisi artileri, volume produksi komponen amunisi ini meningkat hampir 22 kali lipat, 75 persen komponen sedang direstorasi,” kata Shoigu dalam pertemuan dengan produsen senjata, dilansir dari Reuters.

Menurut laporan CNN bulan ini, Rusia memproduksi sekitar 250 ribu amunisi artileri per bulan, atau sekitar 3 juta per tahun. Jumlah ini hampir tiga kali lebih banyak dibandingkan gabungan Amerika Serikat (AS) dan Eropa, yang hanya menghasilkan sekitar 1,2 juta amunisi setiap tahunnya untuk dikirim ke Kiev.

Sejak melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022, Rusia kini telah menguasai kurang dari seperlima wilayah Ukraina dan mengklaimnya sebagai bagian dari Rusia. Namun, Kiev mengatakan bahwa negaranya menjadi sasaran perampasan tanah bergaya kekaisaran, dan mereka tidak akan berhenti sampai setiap tentara Rusia terusir dari wilayahnya.

Baca Juga: PM Estonia: Putin Jadikan Demokrasi di Rusia sebagai Mainan

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya