Pakistan: Taliban Gagal Berangus Kelompok Militan di Afghanistan

Warga Afghanistan serang insinyur China di Pakistan

Jakarta, IDN Times - Militer Pakistan melaporkan, bom bunuh diri yang menewaskan lima insinyur China dan seorang pengemudi Pakistan pada Maret lalu direncanakan di Afghanistan. Pelaku juga disebut merupakan warga negara Afghanistan.

Pada 26 Maret, seorang pelaku bom bunuh diri menabrakkan kendaraannya ke konvoi insinyur China yang bekerja pada proyek bendungan di distrik Bisham, provinsi Khyber Pakhtunkhwa. Sedikitnya enam orang tewas dalam serangan tersebut.

“Seluruh serangan direncanakan di Afghanistan, mobil yang digunakan juga disiapkan di Afghanistan, dan pelaku bom bunuh diri juga merupakan warga negara Afghanistan,” kata juru bicara militer Pakistan, Ahmed Sharif, pada Selasa (7/5/2024).

1. Empat tersangka utama telah ditangkap

Afghanistan di bawah Taliban belum memberikan komentarnya. Dilansir Reuters, Kabul sebelumnya bersikeras bahwa peningkatan kekerasan di Pakistan merupakan masalah dalam negeri, dan membantah mengizinkan wilayahnya digunakan oleh militan.

Sharif juga mengatakan, empat tersangka utama di balik serangan bulan Maret tersebut telah ditangkap. Menurutnya, serangan itu merupakan upaya untuk merusak persahabatan antara Pakistan dan China.

Beijing telah menginvestasikan lebih dari 65 miliar dolar AS (sekitar Rp1 kuadriliun) untuk proyek infrastruktur yang berkaitan dengan Koridor Ekonomi China Pakistan (CPEC). Ribuan warga China terlibat dalam proyek tersebut.

Sharif menambahkan bahwa keamanan bagi 29 ribu warga negara China di Pakistan merupakan prioritas utama bagi lembaga keamanan.

Baca Juga: Hari Kebebasan Pers Sedunia, Jurnalis Pakistan Tewas Dibom

2. Taliban dituduh tidak becus tangani kelompok militan

Hubungan antara Pakistan dan Afghanistan telah memburuk dalam beberapa bulan terakhir. Islamabad menyebut Kabul tidak berbuat cukup banyak untuk mengatasi kelompok militan yang menargetkan Pakistan. Pihaknya bahkan menuduh beberapa elemen di Taliban turut memfasilitasi kelompok militan Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP).

TTP, meski tidak berafiliasi dengan pemerintah Taliban, telah lama berjanji setia kepada penguasa Afghanistan tersebut.

“Militan TTP menggunakan wilayah Afghanistan untuk mengacaukan situasi keamanan di Pakistan,” kata Sharif, seraya menambahkan bahwa militan TTP juga membeli persenjataan canggih dari Afghanistan.

Dia memperingatkan bahwa militer Pakistan akan melakukan apa pun untuk mengatasi militan dan fasilitator mereka.

3. India juga dituduh lakukan pelanggaran gencatan senjata di perbatasan

Lebih lanjut, Sharif juga menuduh India telah melakukan beberapa pelanggaran gencatan senjata di perbatasan dalam beberapa bulan terakhir.

Kedua negara tersebut diketahui telah berperang tiga kali sejak meraih kemerdekaan dari pemerintahan Inggris pada 1947, dua di antaranya terkait dengan sengketa wilayah Kashmir di Himalaya.

Namun, seorang juru bicara militer India mengatakan bahwa militernya tidak pernah melakukan penembakan spekulatif atau pelanggaran gencatan senjata dalam bentuk apa pun.

Baca Juga: Menlu RI Angkat Isu Perempuan Afghanistan di KTT OKI Gambia

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya