Polandia Desak Penyelidikan atas Kematian Pekerja Bantuan di Gaza

Pihaknya menyebut kematian pekerja WCK sebagai pembunuhan

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Polandia mengatakan kematian seorang pekerja bantuan Polandia akibat serangan udara Israel di Gaza adalah pembunuhan. Pihaknya juga menuntut dukungan dari Israel untuk melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.

Dalam pidatonya di parlemen pada Jumat (12/4/2024), Wakil Menteri Luar Negeri Władysław Teofil Bartoszewski menyebut kematian Damian Soból, 35 tahun, dan enam pekerja lainnya dari badan amal World Central Kitchen (WCK) pada 1 April adalah hal yang mengejutkan dan meresahkan.

"Polandia mengharapkan kerja sama penuh Israel dalam penyelidikan yang dibuka oleh jaksa Polandia di kampung halaman Soból di Przemyśl di tenggara Polandia. Jaksa telah mengklasifikasikannya sebagai pembunuhan,” kata Bartoszewski, dikutip Associated Press.

Baca Juga: Sekjen PBB Prihatin Konflik Halangi Warga Gaza Rayakan Idul Fitri

1. Bartoszewski minta kasus tersebut diadili oleh pengadilan independen di Israel

Israel telah melakukan penyelidikan cepat dan mengaku bertanggung jawab atas kematian tersebut, namun mengklaim serangan yang menewaskan tujuh pekerja bantuan itu sebagai kesalahan yang tragis. Militer Israel juga memecat dua perwira dan menegur tiga anggota lainnya karena dianggap melanggar aturan keterlibatan tentara.

Namun, Bartoszewski mengatakan bahwa pemecatan dan tindakan disipliner itu tidak cukup, dan menuntut agar kasus tersebut diadili oleh pengadilan independen di Israel.

Dalam perdebatan di parlemen Polandia, banyak anggota parlemen berpendapat bahwa pembunuhan tersebut harus dianggap sebagai kejahatan perang.

2. Serangan terhadap pekerja WCK melanggar semua aturan pertahanan internasional

Bartoszewski mengatakan, Polandia bekerja sama dengan negara-negara lain yang warganya tewas dalam serangan tersebut, yaitu Australia, Inggris, Kanada dan Amerika Serikat (AS), untuk mendesak dilakukannya penyelidikan rinci tentang bagaimana mobil-mobil yang ditandai sebagai konvoi kemanusiaan bisa menjadi sasaran militer Israel.

Pejabat tersebut menekankan bahwa Israel telah melanggar semua aturan pertahanan internasional dalam dalam serangan itu. Ia juga mengatakan Polandia menuntut kompensasi untuk keluarga Soból, yang jenazahnya telah dibawa kembali ke Polandia.

Baca Juga: Krisis Air Bersih dan Cuaca Panas Picu Penyebaran Penyakit di Gaza

3. Lebih dari 200 pekerja bantuan tewas di Gaza

Menurut laporan PBB, lebih dari 200 pekerja bantuan telah terbunuh di Gaza sejak perang Israel-Hamas dimulai pada Oktober. Sedikitnya 30 di antaranya tewas saat menjalankan tugas.

Meskipun WCK dan beberapa kelompok bantuan lainnya telah menangguhkan operasi di Gaza setelah serangan 1 April, namun sejumlah organisasi besar, seperti Doctors Without Borders (MSF) dan Oxfam International, terus berkerja.

"Sayangnya, serangan konvoi tersebut tidak terjadi di luar prediksi kami,” kata Ruth James, koordinator kemanusiaan regional Oxfam yang berbasis di Inggris.

“Apa yang membuat mereka bertahan? Saya hanya bisa menebak.”

Baca Juga: Polandia Bongkar Jaringan Spionase Rusia di Negaranya

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya