Presiden Kolombia Perintahkan Pembukaan Kedubes di Palestina

Kantor kedutaan akan didirikan di kota Ramallah

Intinya Sih...

  • Presiden Kolombia memerintahkan pembukaan kantor kedutaan di Ramallah, Palestina.
  • Kantor kedutaan sebelumnya ditutup setelah Kolombia memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel atas serangan militernya di Gaza.
  • Majelis Umum PBB mendukung upaya Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB.

Jakarta, IDN Times - Presiden Kolombia Gustavo Petro telah memerintahkan pembukaan kantor kedutaan besar Kolombia di kota Ramallah, Palestina. Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Luis Gilberto Murillo pada Rabu (22/5/2024).

“Presiden Petro telah memberikan perintah agar kami membuka kedutaan Kolombia di Ramallah, perwakilan Kolombia di Ramallah, itu adalah langkah selanjutnya yang akan kami ambil,” katanya, dikutip Reuters. Ramallah, yang berada di Tepi Barat, merupakan ibu kota administratif Otoritas Palestina (PA), yang dikuasai partai Fatah.

Murillo juga menambahkan bahwa Presiden Kolombia itu yakin akan semakin banyak negara yang mendukung pengakuan negara Palestina di hadapan PBB.

1. Israel sebut Petro bersikap antisemit

Awal bulan ini, Petro, yang sebelumnya menarik duta besar Kolombia dari Tel Aviv, mengatakan bahwa ia akan memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel atas serangan militernya di Gaza. Kantor kedutaan pun telah ditutup pada 3 Mei.

Petro telah mengkritik keras Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dan meminta untuk bergabung dalam kasus yang diajukan Afrika Selatan di Mahkamah Internasional (ICJ), yang menuduh Israel melakukan genosida di Gaza.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, menuduh Petro bersikap antisemit dan penuh kebencian. Ia mengatakan bahwa keputusan Kolombia untuk memutuskan hubungan dengan Israel merupakan hadiah bagi Hamas.

Baca Juga: Inggris: Bukan Waktu Tepat untuk Akui Negara Palestina

2. Hampir 36 ribu warga Palestina tewas di Gaza

Pada 10 Mei, Majelis Umum PBB mendukung upaya Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB, dengan mengakui bahwa negara itu memenuhi syarat untuk bergabung dan merekomendasikan agar Dewan Keamanan PBB mempertimbangkan kembali permintaan tersebut.

Israel melancarkan serangan ke Jalur Gaza sebagai respons atas serangan Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober, yang dilaporkan menewaskan 1.200 orang dan menyandera lebih dari 250 lainnya. Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa sejak itu, hampir 36 ribu warga Palestina telah dipastikan tewas dan ribuan lainnya dikhawatirkan masih terkubur di bawah reruntuhan.

Serangan besar-besaran Israel di Gaza telah menuai kritik keras dari internasional. Akses bantuan ke Gaza selatan telah terganggu sejak militer Israel meningkatkan operasi militernya di Rafah. PBB mengatakan, tindakan tersebut juga memaksa 900 ribu orang mengungsi dan meningkatkan ketegangan dengan negara tetangga Mesir.

Baca Juga: Norwegia, Irlandia, Spanyol Bakal Akui Negara Palestina 

3. Norwegia, Irlandia dan Spanyol bakal akui negara Palestina

Kolombia bukanlah negara Amerika Latin pertama yang memutuskan hubungan dengan Israel. Pada akhir Oktober, Bolivia memutuskan hubungan dengan negara Yahudi tersebut, sementara beberapa negara lainnya di Amerika Latin, termasuk Chile dan Honduras, telah menarik duta besar mereka.

Sementara itu, Norwegia, Irlandia dan Spanyol pada Rabu mengumumkan bahwa mereka akan mengakui negara Palestina sebagai negara yang merdeka. Israel mengecam keputusan tersebut dan menarik duta besarnya untuk ketiga negara Eropa itu.

Pengumuman ini menjadi pukulan kedua terhadap reputasi internasional Israel dalam pekan ini. Sebelumnya, kepala jaksa Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengatakan bahwa dia akan mengajukan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant. ICJ juga sedang mempertimbangkan tuduhan genosida, yang dibantah keras oleh Israel.

Baca Juga: Kolombia Akan Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel 

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya