Rusia Klaim Pasukannya Rebut Bohdanivka di Ukraina Timur 

Sekitar 18 persen wilayah Ukraina telah dikuasai Rusia

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim, pasukan Kremlin telah menguasai pemukiman Bohdanivka di wilayah Donetsk di timur Ukraina pada Minggu (21/4/2024). 

“Unit pasukan di selatan telah sepenuhnya membebaskan pemukiman Bohdanivka,” kata kementerian dalam sebuah pernyataan, dikutip The Moscow Times.

Penguasaan Bohdanivka, yang terletak tepat di sebelah barat kota Bakhmut yang dikuasai Rusia, telah diragukan selama beberapa waktu. Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina, dalam laporannya pada Minggu malam, menyebut Bohdanivka sebagai salah satu dari serangkaian desa di mana pasukan Ukraina berhasil menghalau 13 serangan musuh. Namun, ia tidak memberikan rincian spesifik.

Kementerian Pertahanan Ukraina pekan lalu membantah bahwa Rusia telah merebut seluruh Bohdanivka, dan mengakui bahwa mereka telah kehilangan beberapa posisi di desa di wilayah timur Donetsk tersebut. Namun, sumber tidak resmi Ukraina mengatakan bahwa Bohdanivka telah berada di bawah kendali Rusia.

1. Ukraina fokus pada pertahanan di Chasiv Yar

Dilansir Reuters, Ukraina saat ini telah memusatkan perhatiannya pada pertahanan Chasiv Yar. Kota itu disebut sebagai pos penting dalam upaya mencegah Rusia maju ke barat melalui wilayah Donetsk hingga kota Kramatorsk dan Sloviansk.

Maksym Zhorin, seorang komandan di garis depan di daerah tersebut, pada Minggu mengatakan bahwa semua wilayah di sekitar Chasiv Yar berada di bawah kendali penuh Ukraina.

Pada Mei 2023, pasukan Rusia merebut Bakhmut setelah pertempuran sengit selama berbulan-bulan. Moskow sendiri telah menguasai sekitar 18 persen wilayah Ukraina sejak memulai invasi ke negara tetangganya itu pada 2022.

Baca Juga: Rusia: Bantuan AS ke Ukraina Akan Berakhir Memalukan

2. Zelenskyy desak Washington segera sahkan RUU mengenai paket bantuan untuk Ukraina

Setelah tertunda hampir satu setengah tahun lamanya, Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat (AS) akhirnya menyetujui paket bantuan militer senilai 60,84 miliar dolar AS (sekitar Rp986 triliun) untuk Ukraina pada Sabtu (20/4/2024).

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyambut baik bantuan tersebut, namun mendesak Washington untuk segera mengubah rancangan undang-undang (RUU) tersebut menjadi undang-undang.

Ia mengatakan bahwa pengesahan RUU tersebut akan mengirimkan pesan yang kuat kepada Rusia bahwa Washington mendukung Kiev dan negaranya tidak akan menjadi "Afghanistan kedua".

“Saya pikir dukungan ini akan benar-benar memperkuat angkatan bersenjata Ukraina dan kita akan memiliki peluang meraih kemenangan,” kata Zelenskyy dalam sebuah wawancara di NBC pada Minggu

Dia juga mengatakan, Ukraina sangat membutuhkan senjata jarak jauh AS, termasuk ATACMS (Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat) dan sistem pertahanan udara untuk membalikkan keadaan di medan perang.

"Ini sangat penting. Persenjataan tersebut adalah prioritas saat ini," tambahnya.

3. Rusia peringatkan AS untuk tidak ikut campur dalam perang di Ukraina

Sementara itu, Kremlin pada Minggu mengatakan bahwa bantuan tambahan AS untuk Ukraina menunjukkan bahwa Washington semakin terlibat dalam perang hibrida melawan Moskow. Pihaknya memperingatkan bahwa situasi ini akan berakhir dengan kekalahan memalukan bagi AS, seperti dalam konflik Vietnam atau Afghanistan.

“Keterlibatan Washington yang semakin dalam dalam perang hibrida melawan Rusia akan berubah menjadi kegagalan besar dan memalukan bagi AS seperti Vietnam dan Afghanistan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova

Ia menambahkan bahwa Rusia akan memberikan respons tegas dan tanpa syarat terhadap upaya AS yang berusaha terlibat lebih jauh dalam perang di Ukraina. 

Baca Juga: Rusia Batasi Pejabat Dinas ke Luar Negeri dengan Alasan Keamanan

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya