Serangan Bom di Afghanistan, 3 Polisi Tewas dan 5 Terluka

Polisi sedang dalam perjalanan untuk memberantas opium

Intinya Sih...

  • Tiga polisi tewas dan lima terluka akibat bom di Afghanistan timur laut.
  • Bom menargetkan konvoi polisi yang akan memusnahkan tanaman opium.
  • Konflik terkait pemberantasan tanaman opium memicu protes, delegasi tinggi bernegosiasi dengan pengunjuk rasa.

Jakarta, IDN Times - Sedikitnya tiga polisi tewas dan lima petugas lainnya terluka setelah sebuah bom meledak di timur laut Afghanistan pada Rabu (8/5/2024). Abdul Mateen Qani, juru bicara kementerian dalam negeri Taliban, mengatakan ledakan terjadi sekitar pukul 11 pagi di Faizabad, ibu kota provinsi Badakhshan.

Alat peledak rakitan (IED) yang dipasang pada sebuah sepeda motor itu menargetkan konvoi kendaraan polisi yang sedang dalam perjalanan untuk memusnahkan tanaman opium di kawasan tersebut.

“Bom itu meledak ketika konvoi pasukan polisi sedang dalam perjalanan untuk menghancurkan perkebunan opium,” kata Qani dalam postingannya di media sosial X.

Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Baca Juga: Pakistan: Taliban Gagal Berangus Kelompok Militan di Afghanistan

1. Serangan terjadi beberapa hari setelah polisi dan warga terlibat bentrok akibat pemberantasan opium

Dilansir Dawn, serangan bom terjadi beberapa hari setelah pejabat keamanan Taliban dan warga terlibat bentrok terkait pemberantasan tanaman opium. Protes yang berujung pada kekerasan ini mengakibatkan dua warga tewas di dua distrik di Badakhshan.

Kericuhan itu mendorong delegasi tingkat tinggi, yang dipimpin oleh kepala staf militer Fasihudin Fitrat, mengunjungi wilayah tersebut, dan bernegosiasi dengan para pengunjuk rasa.

Fitrat pada Selasa (7/5/2024) mengatakan bahwa dia telah mengatasi keluhan masyarakat dan situasinya kini terkendali. Dia menambahkan bahwa penduduk setempat mendukung pemberantasan opium di Badakhshan.

Afghanistan adalah penghasil opium terbesar di dunia, sebelum tanaman tersebut dilarang oleh pemerintah Taliban pada April 2022. Para petani telah didorong untuk menanam tanaman yang lain, namun besarnya keuntungan yang didapatkan dari opium menyebabkan beberapa petani terus menanaminya secara diam-diam.

2. Puluhan orang di dekat lokasi kejadian ditahan

Usai serangan tersebut, otoritas Taliban menggeledah rumah-rumah dan menahan puluhan orang di dekat lokasi kejadian.

Seorang saksi mata bernama Aminullah, yang tidak mau disebutkan nama lengkapnya, mengatakan bahwa dia mendengar ledakan besar dan melihat kendaraan otoritas Taliban terkena serangan.

“Pasukan keamanan segera membersihkan area tersebut dari orang-orang,” ujarnya.

Baca Juga: 9 Anak Tewas di Afghanistan gegara Mainkan Ranjau Darat Sisa Perang

3. Kelompok bersenjata, termasuk ISIS, masih menjadi ancaman di Afghanistan

Jumlah pemboman dan serangan bom bunuh diri di Afghanistan telah menurun sejak Taliban kembali berkuasa pada Agustus 2021, setelah menggulingkan pemerintah yang didukung Amerika Serikat (AS),

Meski demikian, sejumlah kelompok bersenjata, termasuk ISIS, masih menjadi ancaman. Banyak laporan serangan juga belum dikonfirmasi oleh pihak berwenang.

Baca Juga: Militer Pakistan Bunuh 7 Militan yang Menyusup dari Afghanistan

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya