Dituduh Sebarkan Kristen di Afghanistan, 18 Staf LSM Ditangkap Taliban

Salah seorang di antaranya merupakan warga asing

Jakarta, IDN Times - Taliban dilaporkan telah menahan 18 staf LSM dari kantor mereka di provinsi Ghor, Afghanistan. Salah seorang di antaranya merupakan warga asing.

Menurut pernyataan Misi Bantuan Internasional (IAM) pada Jumat (15/9/2023), penahanan itu terjadi dalam dua kesempatan terpisah bulan ini. Pada 3 September, Taliban membawa pergi tiga stafnya.

Penangkapan 15 orang lainnya menyusul dalam beberapa hari terakhir, dikutip Khaama. Kelompok itu mengatakan ke-18 orang itu telah dibawa ke Kabul.

Baca Juga: Taliban Larang Perempuan Afghanistan Berkunjung ke Band-e-Amir

1. IAM upayakan kepulangan stafnya dengan selamat

IAM belum merinci penyebab pasti atas penahanan anggotanya. Organisasi itu menyatakan akan terus memantau perkembangan dan mengupayakan kepulangan stafnya dengan selamat.

“Kami tidak mengetahui keadaan yang menyebabkan insiden ini dan belum diberitahu alasan penahanan anggota staf kami,” tulis IAM.

“Kesejahteraan dan keamanan rekan-rekan kami adalah yang terpenting bagi kami, dan kami melakukan segala kemungkinan untuk memastikan keselamatan mereka dan menjamin pembebasan mereka secepatnya.”

Baca Juga: Taliban Akui 16 Warga Negara Asing Dipenjara di Afghanistan

2. Para staf dituding terlibat dalam kegiatan misionaris

Media lokal, mengutip juru bicara gubernur provinsi tersebut, Abdul Wahid Hamas, mengatakan 18 staf IAM tersebut ditahan karena dugaan menyebarkan dan mempromosikan agama Kristen.

Laporan itu juga menyebut staf asing yang ditahan merupakan warga negara Amerika Serikat (AS), tanpa rincian lebih lebih lanjut. Namun sejauh ini, belum ada komentar langsung dari Washington terkait kasus tersebut, dikutip Associated Press.

Sejak kembali menguasai Afghanistan pada 2022, Taliban telah meningkatkan pengawasannya terhadap LSM. Kelompok itu juga telah memberlakukan tindakan keras dan melarang perempuan Afghanistan untuk melanjutkan pendidikan setelah tamat kelas enam, beraktivitas di ruang publik dan bekerja, termasuk di LSM.

Awal tahun ini, sebuah badan pengawas AS melaporkan bahwa Taliban telah mengganggu LSM yang beroperasi di negara tersebut.

3. IAM akan tetap lanjutkan operasi bantuan di Afghanistan

Terlepas dari penangkapan 18 anggotanya, IAM menyatakan tekadnya untuk mempertahankan operasinya di Afghanistan. IAM mengatakan mereka hanya bekerja di Afghanistan.

Organisasi nirlaba yang terdaftar di Swiss ini telah menginvestasikan lebih dari 40 juta dolar AS (sekitar Rp614 miliar) untuk meningkatkan layanan kesehatan, pendidikan, dan pengembangan masyarakat di negara tersebut sejak 1966.

Baca Juga: Taliban Dikabarkan Kunjungi Indonesia, Ada Apa?

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

null

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya