Teroris Al-Shabab Gunakan Tentara Anak-anak dalam Serangan di Mozambik

Beberapa di antara anak-anak tersebut berusia 13 tahun

Intinya Sih...

  • Kelompok ISIS di Mozambik menggunakan anak laki-laki sebagai tentara, termasuk yang berusia 13 tahun.
  • Al-Shabab menculik dan merekrut puluhan anak-anak dalam serangan di Macomia, dengan beberapa yang hilang sejak awal tahun.
  • Serangan terbaru di Macomia menewaskan 10 orang dan memaksa 700 warga melarikan diri ke hutan, meninggalkan rumah mereka.

Jakarta, IDN Times - Kelompok advokasi Human Rights Watch (HRW) mengatakan kelompok bersenjata yang berafiliasi dengan ISIS di Mozambik utara menggunakan anak laki-laki sebagai tentara dalam serangan di kota Macomia pekan lalu. Beberapa dari mereka bahkan masih berusia 13 tahun.

Badan-badan PBB sebelumnya telah menuduh Al-Shabab menculik anak-anak dan menggunakan mereka sebagai tentara dalam pemberontakan di provinsi Cabo Delgado Pemerintah setempat dan lembaga bantuan mengatakan bahwa sedikitnya 70 anak hilang selama lonjakan serangan yang dilakukan oleh pemberontak pada Maret.

“Penggunaan anak-anak sebagai tentara oleh kelompok bersenjata Al-Shabab adalah tindakan yang kejam, melanggar hukum, dan hanya menambah kengerian konflik Cabo Delgado. Al-Shabab harus segera membebaskan semua anak di barisan mereka dan menghentikan perekrutan lebih lanjut," kata Zenaida Machado, peneliti senior Afrika di HRW pada Rabu (15/5/2024).

Baca Juga: Mozambik Bunuh 3 Pemimpin Teroris ISIS di Cabo Delgado

1. Warga mengaku melihat kerabat mereka yang hilang di antara anak-anak tersebut

Menurut keterangan para saksi, puluhan tentara anak-anak ikut serta dalam serangan di Macomia. Mereka terlihat membawa senapan serbu jenis AK dan sabuk amunisi. Dua orang dari keluarga yang sama mengatakan bahwa mereka mengenali keponakan mereka yang berusia 13 tahun di antara anak-anak tersebut.

“Saya melihatnya dengan mata kepala sendiri,” kata warga Macomia, Abu Rachide, kepada Human Rights Watch. Dia menambahkan bahwa keponakannya itu melambai padanya, namun ia terus berjalan.

Kakak perempuan Rachide mengatakan bahwa anak laki-laki tersebut, yang hilang pada awal tahun ini, tampaknya mengikuti instruksi dari tentara yang lebih tua.

“Saya terus bertanya-tanya bagaimana dia bisa menjadi prajurit seperti itu hanya dalam waktu empat bulan,” ujarnya.

2. 10 orang tewas dalam serangan di Macomia

Serangan terbaru di kota Macomia dimulai pada Jumat (10/5/2024) dan berlanjut hingga hari berikutnya. Kelompok Al-Shabab menjarah toko-toko dan gudang untuk mendapatkan makanan. Mereka juga terlibat baku tembak dengan tentara Mozambik dan Afrika Selatan, sebelum akhirnya mundur.

HRW melaporkan bahwa sedikitnya 10 orang, sebagian besar tentara, tewas dalam pertempuran sengit itu, dan sekitar 700 warga melarikan diri ke hutan terdekat untuk menghindari serangan.

Konflik di Cabo Delgado dimulai pada Oktober 2017. Sejak itu, lebih dari satu juta orang terpaksa meninggalkan rumah mereka dan ribuan orang telah terbunuh. Pemberontakan juga mengancam proyek gas alam senilai 20 miliar dolar AS (sekitar Rp318 triliun) di provinsi tersebut, dilansir Associated Press.

Baca Juga: Bom Bunuh Diri Al-Shabab di Somalia Tewaskan Jurnalis TV

3. Merekrut anak-anak sebagai tentara merupakan kejahatan perang

Berdasarkan hukum internasional, merekrut anak-anak di bawah usia 15 tahun sebagai tentara merupakan kejahatan perang. Pada Februari, para hakim di Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) memberikan reparasi lebih dari 52 juta euro (sekitar Rp901 miliar) kepada ribuan korban kelompok pemberontak Uganda, termasuk mantan tentara anak-anak.

“Kemampuan Al-Shabab untuk merekrut, melatih dan menggunakan tentara anak-anak di seluruh Cabo Delgado sangat memprihatinkan,” kata Machado.

“Pihak berwenang Mozambik, kelompok bersenjata, dan mitra internasional harus meningkatkan upaya mereka untuk memastikan bahwa anak-anak tetap aman di sekolah dan di rumah serta menjauhkan anak-anak dari medan perang.”

Baca Juga: Militer vs Pemberontak Afiliasi ISIS Berebut Kota Minyak di Mozambik

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya