Teroris Bunuh Diri Pakistan Serang Konvoi Insinyur China

Kelompok separatis BLA mengaku sebagai dalangnya

Jakarta, IDN Times - Konvoi yang membawa insinyur China ke pelabuhan Gwadar, Pakistan barat diserang oleh pasukan bunuh diri, Brigade Majeed, yang berasal dari kelompok militan Tentara Pembebasan Balochistan (BLA) pada Minggu (13/8/2023). 

Juru bicara BLA Jeeyand Baloch mengatakan, dua prajuritnya memang menargetkan konvoi yang membawa insinyur China. Dia menyebut serangan itu sebagai operasi pengorbanan diri

“Menurut informasi yang diterima sejauh ini, setidaknya empat warga negara China dan sembilan personel militer Pakistan, tewas dan beberapa lainnya luka-luka. Ini adalah informasi awal dan jumlah kerugian musuh bisa bertambah,” kata Jeeyand, dikutip dari Khaama.

Namun, Pakistan membantah klaim tersebut. Pihaknya menyatakan bahwa pasukan keamanan telah membunuh dua militan dalam baku tembak yang berlangsung selama hampir dua jam, tanpa ada aparat militer atau warga sipil yang terluka.

Adapun kelompok separatis Baloch sering membesar-besarkan keberhasilan mereka di medan perang. Sementara Departemen Hubungan Masyarakat Militer Pakistan (ISPR) juga meremehkan serangan atau menunda melaporkannya.

1. Militan gunakan senjata dan granat

Melansir Dawn, ISPR mengatakan bahwa para teroris melancarkan serangannya sekitar pukul 10 pagi dengan menggunakan senjata ringan dan granat.

“Namun, karena respons yang efisien dan cepat, dua teroris dikirim ke neraka tanpa membahayakan militer atau warga sipil mana pun,” kata pernyataan itu.

Senator Pakistan, Sarfaraz Ahmed Bugti, mengecam serangan teror terhadap para pekerja China yang terlibat dalam sejumlah proyek di Gwadar. Ia juga memuji tentara atas keberhasilan mereka melumpuhkan para teroris.

"Saya sangat mengutuk serangan teror keji terhadap konvoi pekerja Tiongkok di Gwadar. Syukurlah, tidak ada korban jiwa yang terjadi, tetapi ada laporan bahwa penyergapan telah berhasil dipukul mundur, dan penyerang telah tewas," kata Bugti dalam pernyataannya di media sosial X.

"Perpecahan dalam kelompok militan semakin lebar dari hari ke hari karena angkatan bersenjata kami dengan berani menggagalkan rencana jahat mereka. Tidak ada penangguhan hukuman bagi siapa pun yang memandang buruk Pakistan," kata Bugti.

Baca Juga: Kecelakaan Kereta Api di Pakistan Tewaskan 30 Orang, Hampir 100 Luka

2. Konsulat China imbau warganya untuk waspada

Sementara itu, konsulat China di Karachi juga mengatakan, tidak ada warganya yang tewas atau terluka dalam serangan tersebut.

"Sebuah konvoi China dari proyek pelabuhan Gwadar terkena bom pinggir jalan dan tembakan dalam perjalanan kembali ke area pelabuhan dari Bandara Gwadar," katanya.

Konsulat juga meminta Pakistan untuk menghukum keras para pelaku dan mengambil tindakan nyata dan efektif untuk memastikan keamanan warga negara, institusi, dan proyek China.

"Konsulat jenderal China telah mengaktifkan rencana darurat sesegera mungkin, mengingatkan warga negara China setempat, perusahaan, dan proyek untuk waspada, meningkatkan langkah-langkah keamanan, mencegah risiko keamanan, dan memperhatikan situasi keamanan untuk memastikan keselamatan," kata China.

3. Serangan terhadap warga China di Pakistan meningkat selama beberapa tahun terakhir

Saat ini, terdapat banyak warga China yang bekerja di Gwadar, pelabuhan di provinsi Balochistan yang terhubung dengan provinsi Xinjiang China. Pembangunan infrastruktur tersebut merupakan bagian dari proyek yang disebut Koridor Ekonomi China-Pakistan (CPEC) senilai 60 miliar dolar AS (Rp 919 triliun).

Adapun BLA dan kelompok separatis lainnya menentang investasi China di wilayah tersebut, dengan mengatakan bahwa hal itu tidak menguntungkan masyarakat setempat. BLA juga telah menyerang proyek terkait CPEC di masa lalu, dikutip dari NDTV.

Serangan terhadap warga China di Pakistan juga telah meningkat selama beberapa tahun terakhir. Pada Juli 2021, 12 orang termasuk sembilan pekerja China, tewas dalam serangan bus di provinsi Khyber Pakhtunkhwa.

Pada April 2022, tiga guru China dan sopir lokal tewas saat seorang perempuan meledakkan dirinya dengan bom di pintu masuk Institut Konfusius di lingkungan Universitas Karachi.

Baca Juga: Divonis 3 Tahun Penjara, Eks PM Pakistan Imran Khan Ditahan Polisi

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

null

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya