Tolak Pembuangan Limbah Fukushima, Hacker Serang Website Nuklir Jepang

Hacker lakukan serang DDoS ke sejumlah website

Jakarta, IDN Times - Perusahaan keamanan IT Jepang melaporkan bahwa kelompok peretas internasional Anonymous telah melakukan serangan terhadap website sejumlah organisasi yang terkait dengan tenaga nuklir di Jepang. Hal itu disebut sebagai bentuk protes mereka atas rencana pembuangan limbah radioaktif dari pembangkit nuklir Fukushima ke laut.

NTT Security Japan mengatakan bahwa Anonymous telah meningkatkan serangan cyber sejak bulan lalu, tak lama setelah Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan bahwa rencana pembuangan limbah akan dilakukan sesuai standar keamanan global.

"Kewaspadaan diperlukan, karena serangan dapat semakin meningkat setelah pembuangan dilakukan," kata seorang perwakilan perusahaan tersebut yang berbasis di Tokyo, dikutip dari Kyodo News.

1. Hacker banjiri server dengan lalu lintas palsu

Anonymous telah melancarkan distribusi denial-of-service (DDoS) di mana peretas membanjir jaringan internet dengan lalu lintas palsu dalam waktu singkat. Tujuannya adalah untuk membuat layanan atau website menjadi terganggu sehingga tidak dapat diakses oleh pengguna yang sah. 

Organisasi yang menjadi sasaran kelompok peretas itu adalah Japan Atomic Energy Agency, Japan Atomic Power Co. dan Atomic Energy Society of Japan.

Japan Atomic Energy Agency mengatakan lalu lintas di website mereka 100 kali lebih banyak dari biasanya. Meski begitu, pengguna masih dapat terus menjelajahi situs tersebut sembari mereka mengambil tindakan pencegahan.

Selain tiga organisasi yang terkait dengan tenaga nuklir, Tokyo Electric Power Company Holdings Inc (TEPCO), Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri dan Partai Demokrat Liberal juga masuk ke dalam daftar target Anonymous.

Sementara itu, sebuah perusahaan bernama Nippon Weston Co., yang tidak terkait dengan tenaga nuklir, juga diserang oleh para peretas. Mereka tampaknya mengira situs perusahaan tersebut, www.weston.co.jp, sebagai situs yang dioperasikan oleh entitas pemerintah di Jepang barat.

2. Anonymous sebut pemerintah Jepang kurang transparan

Menurut NTT Security Japan, Anonymous merilis daftar target serangannya setelah pemerintah Jepang secara resmi memutuskan pada tahun 2021 untuk membuang limbah radioaktif dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi milik TEPCO.

Baru-baru ini, seorang anggota Anonymous mengatakan kepada Kyodo News bahwa pemerintah Jepang kurang transparan terkait kebijakan tersebut lantaran warga tidak dapat berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan.

“Kita harus mengakhiri tindakan tidak masuk akal yang menjadikan laut sebagai tempat pembuangan untuk keuntungan ekonomi,” kata anggota tersebut.

3. Limbah Fukushima akan dibuang antara Agustus-September

Pekan lalu, pemerintah mengumumkan bahwa pembuangan limbah radioaktif dari PLTN Fukushima direncanakan dimulai antara akhir Agustus hingga awal September. Mereka juga mempertimbangkan untuk segera melakukannya sebelum musim penangkapan ikan dengan pukat di prefektur Fukushima dimulai pada bulan September.

Meski pemerintah dan regulator nuklir internasional mengatakan rencana itu aman, hal itu tetap membuat khawatir negara tetangga, khususnya China, dan industri perikanan lokal.

China, yang merupakan importir terbesar makanan laut Jepang, merupakan salah satu negara yang mengecam keras rencana tersebut. Negara itu bahkan telah meningkatkan pemeriksaan pada impor produk laut Jepang karena khawatir akan bahaya radiasi.

Baca Juga: Waspada Perang Nuklir, Finlandia Timbun Pasokan Kondisi Darurat

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

null

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya