Viral Video Pria Dibakar, Suku Manipur India Tagih Keadilan 

Video itu direkam pada 4 Mei saat bentrokan parah di Manipur

Jakarta, IDN Times - Sebuah video yang menunjukkan pria dibakar di Manipur, India, menuai kecaman dari kelompok suku minoritas di wilayah tersebut. Negara bagian timur laut India itu masih dilanda kegelisahan usai bentrokan etnis yang menewaskan sedikitnya 180 orang lima bulan lalu.

Dalam video yang berdurasi tujuh detik itu, tampak seorang pria dengan luka di kepala tergeletak tak bergerak di dekat kawat berduri, sementara sebagian tubuhnya terbakar. Suara riuh manusia dan rentetan tembakan terdengar di latar belakang video. 

Rekaman itu muncul di media sosial pada Minggu (8/10/2023) dan telah diverifikasi keasliannya oleh polisi Manipur. Korban diidentifikasi sebagai Laldinthanga Khongsai, seorang pria berusia berusia 37 tahun, yang berasal dari komunitas Kuki.

1. Korban dibunuh pada 4 Mei

Penasihat keamanan negara bagian, Kuldiep Singh, mengatakan pria itu dibunuh pada 4 Mei, ketika terjadi bentrokan antaretnis yang sangat parah di wilayah tersebut.

Pembunuhan itu terjadi pada hari yang sama,, saat dua perempuan suku Kuki diarak telanjang oleh massa. Insiden itu memicu kemarahan nasional setelah videonya muncul pada Juli.

"Kami telah memverifikasi insiden tersebut dan mengetahui bahwa kejadian itu terjadi pada tanggal 4 Mei. Jenazahnya telah diidentifikasi dan kini berada di rumah sakit. Hal ini terkait dengan insiden dua wanita yang diarak telanjang," kata Singh pada Senin (9/10/2023), dikutip NDTV.

Ia menambahkan bahwa kasus itu akan diselidiki oleh Biro Investigasi Pusat (CBI), yang sedang memeriksa sejumlah kasus kekerasan di negara bagian timur laut tersebut.

Kekerasan di Manipur meletus pada 3 Mei ketika suku mayoritas Meitei dan minoritas Kuki terlibat bentrok karena masalah pembagian tunjangan dan kuota pemerintah dalam pekerjaan dan pendidikan.

Suku Meitei mencakup 53 persen dari populasi Manipur, sementara Kuki hanya berjumlah 16 persen. Kedua pihak sama-sama melaporkan korban jiwa, namun data pemerintah yang ditinjau oleh Reuters pada Juli menunjukkan 113 Kuki dan 62 Meitei tewas dalam kekerasan tersebut.

Baca Juga: Buang Jenazah Korban Kecelakaan ke Kanal, 3 Polisi India Diskors

2. Komunitas Kuki minta dibentuk pemerintahan yang terpisah

Forum Pemimpin Suku Adat (ITLF), pada Senin, mengecam aksi pembakaran pria tersebut dengan menyebutnya sebagai hal yang biadab. Mereka mengatakan video itu merupakan bukti mengerikan atas kampanye pembersihan etnis terhadap komunitas Kuki yang dilakukan oleh mayoritas suku Meitei.

“Penerapan keadilan secara selektif semakin memperkuat tuntutan kami untuk adanya pemerintahan yang terpisah. ITLF mengulangi seruannya untuk adanya pemerintahan yang terpisah,” kata badan suku tersebut dalam sebuah pernyataan.

Setelah bentrokan bulan Mei, komunitas Kuki telah mendesak pemerintah pusat untuk membentuk pemerintahan terpisah untuk komunitas mereka. Namun Ketua Menteri Manipur N Biren Singh menolak permintaan itu.

3. Foto dan video kekerasan di Manipur muncul secara berkala

Meskipun layanan internet telah ditangguhkan di Manipur sejak 3 Mei, namun foto dan video yang menyoroti kekejaman selama masa konflik itu terus muncul secara berkala. Hal ini membuat Manipur terus bergejolak.

Video pelecehan terhadap dua wanita Kuki, yang muncul pada 18 Juli, telah mendorong Perdana Menteri India Narendra Modi membuat pernyataan publik mengenai konflik tersebut. Oposisi juga mengajukan mosi tidak percaya terhadap pemerintah pusat di Parlemen.

Pada 25 September, muncul foto jenazah dua remaja Meitei yang telah dilaporkan hilang pada 6 Juli. Foto-foto itu memicu protes di wilayah lembah yang didominasi Meitei. Empat orang telah ditangkap sehubungan dengan pembunuhan kedua remaja itu.

Namun dalam kedua kasus tersebut, pihak penegak hukum baru mengambil tindakan setelah foto dan videonya beredar.

Baca Juga: Pria India Bunuh Diri usai Perkosa Bocah 5 Tahun

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

null

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya