Wabah Pneumonia Bunuh Ratusan Anak di Pakistan 

Rumah sakit di Punjab umumkan keadaan darurat

Jakarta, IDN Times - Otoritas kesehatan Pakistan pada Rabu (24/1/2024) melaporkan bahwa sedikitnya 220 anak meninggal akibat pneumonia di provinsi Punjab sejak 1 Januari. Bahkan, 14 anak dilaporkan meninggal akibat penyakit pernapasan tersebut dalam 24 jam terakhir.

Pejabat kesehatan mengaitkan peningkatan kematian ini dengan kondisi cuaca di Pakistan. Suhu dingin yang ekstrem dan kurangnya curah hujan dapat menciptakan kondisi ideal bagi terjadinya pneumonia.

“Kasus pneumonia terjadi setiap tahun, tetapi tahun ini Januari masih kering, dan sejauh ini tidak ada curah hujan. Curah hujan menghilangkan debu dan memerangi tingkat polusi secara signifikan,” kata Mukhtar Ahmed, direktur Program Perluasan Imunisasi di Punjab.

Pneumonia adalah peradangan pada paru-paru yang memicu gejala seperti batuk, sesak napas, demam, dan nyeri di dada. Penyebab pneumonia bervariasi, mulai dari infeksi bakteri, virus, jamur, atau bahkan zat kimia tertentu yang masuk ke dalam paru-paru.

1. Punjab mencatat 10.520 kasus pneumonia

Sejak 1 Januari, total 10.520 kasus pneumonia telah dilaporkan di Punjab. Sebanyak 220 kematian terjadi pada anak-anak di bawah usia lima tahun, dengan 47 kematian terjadi di Lahore, ibu kota provinsi Punjab. 

Ali Nawaz, seorang warga Lahore, mengatakan bahwa keponakannya yang berusia 2 tahun telah dirawat selama empat hari di rumah sakit setempat dan sekarang dalam proses pemulihan. 

“Awalnya anak tersebut batuk-batuk dan kemudian demam pada hari yang sama. Namun, ketika kami membawanya ke Rumah Sakit Anak, kami mengetahui bahwa itu adalah pneumonia," kata Nawaz kepada The National. 

“Setelah menghabiskan satu hari di Rumah Sakit Anak Lahore, kami membawa anak tersebut ke Rumah Sakit Pelayanan di mana kerabat kami adalah seorang dokter senior. Setelah lima hari, dokter kini menyarankan agar bayi tersebut dapat dibawa pulang," tambah dia. 

Baca Juga: Memanas! Serangan Balasan Pakistan ke Iran Tewaskan 9 Orang

2. Buruknya kualitas udara semakin memperparah masalah

Ahmed mengatakan bahwa bayi di Pakistan biasanya diberikan vaksin anti-pneumonia pertama, yang disebut PCV, sekitar enam minggu setelah lahir.

“Sejak lahir hingga usia dua tahun, EPI (Program Imunisasi yang Diperluas) memastikan bahwa bayi menerima 12 vaksin untuk melawan berbagai penyakit. Tiga di antaranya untuk melindungi anak-anak dari pneumonia," katanya.

“Pneumonia bisa disebabkan oleh bakteri dan virus. Anak-anak yang divaksin aman terhadap infeksi bakteri, namun mereka masih bisa terkena pneumonia akibat virus," sambung dia. 

Dia menambahkan, berbagai rumah sakit telah membuat bangsal terpisah untuk mengatasi epidemi pneumonia.

Dilansir Arab News, ribuan anak Pakistan juga menderita masalah kesehatan terkait polusi. Pejabat kesehatan memperkirakan setidaknya ada peningkatan 50 persen pasien anak-anak akibat gangguan pernapasan.

Lahore, yang secara historis dikenal sebagai kota taman, kini telah dipenuhi kabut asap beracun. Hal tersebut menjadikannya sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia pada tahun lalu.

3. Rumah sakit umumkan keadaan darurat

Muhammad Younas, pejabat senior kesehatan pemerintah Punjabi, mengatakan bahwa pemerintah provinsi telah meluncurkan kelompok kerja baru, yang terdiri dari dokter dan pejabat kesehatan, untuk memantau kasus pneumonia setiap hari.

“Keadaan darurat telah diumumkan di rumah sakit. Kelompok teknis mencatat jumlah kasus setiap hari dan juga memantau berbagai fasilitas kesehatan di provinsi tersebut untuk memastikan perawatan yang memadai bagi pasien," katanya

“Di tingkat kabupaten juga, anggota staf telah ditentukan di rumah sakit untuk memastikan perawatan yang tepat bagi anak-anak yang terkena pneumonia," sambung dia. 

Dia juga menyoroti kurangnya pendidikan seputar layanan kesehatan di beberapa keluarga.

“Masih banyak masyarakat yang menghindari program keluarga berencana, khususnya di daerah pedesaan, atau kurang berpendidikan dan membawa anak ke rumah sakit ketika kondisi anak mereka sudah memburuk," katanya. 

Baca Juga: Gadis Pakistan Tembak Mati Adiknya saat Rekam Video TikTok

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya