Wartawan Meksiko Gelar Demo Protes Kematian Rekan Mereka

Roberto Figueroa diculik dan dibunuh

Jakarta, IDN Times - Puluhan wartawan Meksiko mengadakan aksi unjuk rasa pada Sabtu (27/4/2024), sehari setelah rekan mereka ditemukan terbunuh di negara bagian selatan. Mereka menuntut penyelidikan yang transparan atas kasus tersebut, sekaligus melampiaskan kemarahan atas bahaya yang kerap dihadapi oleh pekerja pers di Meksiko.

Roberto Figueroa, yang biasa meliput politik lokal, dilaporkan menghilang pada Jumat (26/4/2024) pagi. Ia kemudian ditemukan tewas di dalam sebuah mobil di kampung halamannya di Huitzilac di negara bagian Morelos. Wilayah ini dikenal marak dengan kekerasan terkait narkoba.

1. Maraknya korupsi dan impunitas di pemerintahan membahayakan para wartawan

Menurut Committee to Protect Journalists, badan pengawas kebebasan pers, Figueroa merupakan wartawan pertama yang dibunuh tahun ini di Meksiko. Negara ini sendiri dikenal sebagai negara yang paling berbahaya bagi wartawan di dunia.

Para aktivis pers mengatakan, korupsi dan impunitas yang merajalela telah lama membahayakan wartawan. 

Dalam protes Sabtu, rekan-rekan Figueroa membawa tanda bertuliskan “Investigasi sekarang!” dan berteriak di luar kantor pemerintah di Morelos, menyatakan bahwa mereka mulai kehilangan kesabaran dengan pihak berwenang.

“Baik pemerintah negara bagian maupun jaksa agung tidak melakukan apa pun untuk menghentikan kejahatan yang semakin meningkat. Tidak ada seorang pun di Morelos yang aman. Setiap hari kami menghitung korban," tulis Jaime Luis Brito, koresponden majalah sayap kiri Proceso dalam sebuah pernyataan, dikutip Associated Press.

Baca Juga: 2 Kandidat Wali Kota di Meksiko Ditemukan Tewas di Hari yang Sama

2. Figueroa diculik setelah mengantar putrinya ke sekolah

Menurut laporan media Meksiko, Figueroa diculik oleh sekelompok pria bersenjata setelah mengantar putrinya ke sekolah di Huitzilac, yang berjarak sekitar 70 kilometer dari Mexico City. Para penculik kemudian menelepon keluarganya untuk meminta uang tebusan.

Tragisnya, Figueroa tetap dibunuh meskipun istrinya mengirimkan pembayaran. Polisi menemukan mayatnya di jalan berdebu di kota Huitzilac pada Jumat malam. Belum diketahui siapa dalang atau motif pembunuhan tersebut. Jaksa Meksiko telah berjanji akan melakukan penyelidikan secara serius.

Dalam beberapa bulan terakhir, Figueroa memfokuskan laporannya pada pemilu Meksiko mendatang. Rekan-rekannya menyebut pria itu sebagai sosok yang kritis terhadap pemerintahan di Morelos.

3. Wartawan sering kali dibunuh akibat meliput isu sensitif

Para pekerja media sering kali menjadi sasaran di Meksiko. Hal ini biasanya merupakan  bentuk pembalasan langsung atas pekerjaan mereka yang meliput topik-topik seperti korupsi dan penyelundupan narkoba.

Komite Perlindungan Jurnalis mengatakan, sejak tahun 2000 sebanyak 141 jurnalis Meksiko dan pekerja pers lainnya telah tewas dibunuh. Sekitar 61 di antaranya diduga dihabisi karena peliputan mereka. Adapun banyak dari kasus pembunuhan dan penculikan tersebut masih belum terpecahkan.

“Impunitas adalah norma dalam kejahatan terhadap pers,” kata kelompok tersebut dalam laporannya mengenai Meksiko bulan lalu.

Baca Juga: Dukung Meksiko, Venezuela Ikutan Tutup Kedutaannya di Ekuador

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya