WHO: Situasi di Gaza Makin Buruk Setiap Saat

Israel telah memperluas invasinya di selatan Gaza

Jakarta, IDN Times - Pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan situasi di Gaza semakin memburuk seiring dengan semakin intensifnya pemboman Israel di wilayah selatan Palestina.

“Situasinya semakin buruk dari waktu ke waktu. Ada pemboman intensif yang terjadi di mana-mana, termasuk di wilayah selatan, Khan Younis dan bahkan di Rafah," kata perwakilan WHO di Gaza, Richard Peeperkorn pada Selasa (5/12/2023), dikutip Reuters.

Peeperkorn mengungkapkan WHO sangat prihatin dengan kerentanan sistem kesehatan di wilayah padat penduduk tersebut, lantaran semakin banyak orang yang mengungsi lebih jauh ke selatan untuk menghindari pemboman.

“Kita akan menyaksikan pola yang sama seperti yang terjadi di utara,” katanya, mengacu pada wilayah utara Gaza yang dihujani bom besar-besaran dan hampir terputus dari akses bantuan kemanusiaan.

"Itu tidak bisa terjadi... Saya ingin memperjelas hal ini bahwa kita sedang melihat bencana kemanusiaan yang semakin meningkat."

Baca Juga: Korban Tewas Palestina di Jalur Gaza Mencapai 15.899 Orang

1. Warga sebut pasukan Israel menyerang tanpa pandang bulu

Rumah sakit kembali dibanjiri dengan sejumlah warga yang tewas dan terluka, setelah pasukan Israel melancarkan serangan di kota utama di Jalur Gaza selatan pada Selasa. Warga mengatakan tank-tank Israel telah memasuki bagian timur Khan Younis untuk pertama kalinya, melintasi pagar perbatasan Israel dan maju ke barat.

“Apa yang terjadi di sini tidak terbayangkan. Mereka menyerang tanpa pandang bulu,” kata Hamza al-Bursh, yang tinggal di lingkungan Maan.

Halima Abdel-Rahman, yang melarikan diri ke kota tersebut pada awal perang dari rumahnya di utara, mengatakan mereka bisa mendengar ledakan sepanjang malam.

“Mereka sangat dekat. Ini adalah skenario yang sama yang kita lihat di utara," katanya.

Foto satelit sejak Minggu (3/12/2023) menunjukkan ada sekitar 150 tank Israel, pengangkut personel lapis baja dan kendaraan lainnya berada kurang dari 6 kilometer dari utara jantung kota.

Israel mengatakan bahwa mereka kini memperluas invasi darat mereka ke seluruh wilayah Gaza dalam upaya untuk memusnahkan kelompok Palestina Hamas. 

“Sekarang kami sedang melanjutkan tahap kedua. Tahap kedua yang akan sulit dilakukan secara militer,” kata juru bicara pemerintah Eylon Levy.

Baca Juga: Perang Berlanjut, Truk Bantuan Gaza Terdampar di Perbatasan Mesir

2. Wilayah aman yang disebut Israel dianggap tidak layak

Thomas White, Direktur Urusan di badan Palestina PBB di Gaza, mengatakan lebih dari 600 ribu penduduk telah diperintahkan untuk pindah untuk menghindari pemboman.

“Rafah yang biasanya berpenduduk 280 ribu jiwa dan sudah menampung sekitar 470 ribu pengungsi internal (IDP) tidak akan sanggup menghadapi peningkatan dua kali lipat jumlah pengungsi di sana,” tulis White di platform media sosial X.

Sementara itu, juru bicara badan anak-anak PBB UNICEF James Elder mengatakan wilayah Gaza yang ditetapkan sebagai wilayah aman oleh Israel tidak memenuhi persyaratan dasar. 

“Zona aman adalah tempat ketika Anda dapat menjamin kondisi makanan, air, obat-obatan dan tempat tinggal,” katanya kepada wartawan melalui tautan video dari Kairo setelah mengunjungi Gaza.

"Saya telah melihat sendiri bahwa semua hal ini sama sekali tidak ada... Tempat tersebut adalah petak-petak kecil tanah tandus atau merupakan sudut jalan. Itu adalah trotoar. Itu adalah bangunan setengah jadi. Tidak ada air."

Dia menambahkan bahwa hanya gencatan senjata yang dapat menyelamatkan anak-anak Gaza saat ini.

3. WHO telah evakuasi pasokan bantuan dari gudang di Khan Younis

Peeperkorn mengatakan WHO telah mematuhi perintah Israel untuk memindahkan barang-barang dari gudang di Khan Younis. Dia mengatakan badan tersebut telah diberitahu bahwa wilayah tersebut kemungkinan besar akan menjadi wilayah pertempuran aktif dalam beberapa hari mendatang.

“Kami ingin memastikan bahwa kami benar-benar dapat mengirimkan pasokan medis penting,” katanya.

Ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Senin (4/12/2023) meminta Israel untuk mencabut perintah tersebut. Namun Israel membantah bahwa mereka memerintahkan evakuasi gudang.

Baca Juga: 700 Warga Palestina di Gaza Tewas dalam 24 Jam Diserang Israel

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya