World Central Kitchen Lanjutkan Bantuan Usai 7 Pekerjanya Tewas

Badan amal itu beroperasi kembali mulai 29 April

Jakarta, IDN Times - Badan amal World Central Kitchen (WCK) mengumumkan akan kembali beroperasi di Jalur Gaza mulai Senin (29/4/2024), sebulan setelah tujuh stafnya tewas akibat serangan udara Israel.

“Situasi kemanusiaan di Gaza masih mengerikan. Kami memulai kembali operasi kami dengan energi, martabat, dan fokus yang sama untuk memberi makan orang-orang sebanyak mungkin," kata kepala eksekutif badan amal tersebut, Erin Gore, dikutip Reuters.

1. WCK telah salurkan lebih dari 43 juta makanan di Gaza sejak Oktober

WCK menghentikan operasinya di Gaza setelah serangan udara Israel menewaskan tujuh pekerjanya, termasuk enam warga negara asing, pada 1 April. Sebelum insiden tersebut, WCK telah mendistribusikan lebih dari 43 juta makanan di Gaza sejak Oktober. Jumlah ini mewakili 62 persen dari seluruh bantuan LSM internasional.

“Kami terpaksa mengambil keputusan, berhenti memberi makan sama sekali pada saat salah satu krisis kelaparan terburuk yang pernah ada, atau tetap memberi makan karena mengetahui bahwa bantuan, pekerja bantuan dan warga sipil sedang diintimidasi dan dibunuh,” kata Gore.

“Ini adalah keputusan yang paling sulit, dan kami telah mempertimbangkan semua sudut pandang saat mempertimbangkannya. Pada akhirnya, kami memutuskan bahwa kami harus terus memberi makan, melanjutkan misi kami untuk hadir memberikan makanan kepada orang-orang di masa-masa tersulit," tambah dia. 

Baca Juga: Menlu AS Minta Hamas Setujui Proposal Gencatan Senjata Gaza

2. Sebanyak 276 truk siap masuk ke Gaza melalui penyeberangan Rafah

Badan amal tersebut mengatakan bahwa pihaknya memiliki 276 truk, setara dengan hampir 8 juta makanan, yang siap masuk melalui Penyeberangan Rafah. Kelompok ini juga berencana mengirim truk ke Gaza dari Yordania.

WCK mengatakan bahwa mereka akan membuka dapur ketiga di Gaza, yakni di wilayah pesisir Mawasi. Dapur ini akan dinamai “Dapur Damian”, yang diambil dari nama pekerja bantuan Polandia, Damian Soból, yang terbunuh pada 1 April.

Dua dapur WCK lainnya berlokasi di Rafah dan Deir al-Balah.

3. WCK tuntut penyelidikan independen atas serangan 1 April

Kematian tujuh staf WCK memicu kecaman luas, hingga mendorong sekutu Israel, termasuk AS, menuntut penjelasan. Israel mengatakan bahwa penyelidikan mereka menunjukkan adanya kesalahan serius dan pelanggaran prosedur oleh militer. Akibatnya, dua perwira senior dipecat dan beberapa komandan senior lainnya hanya diberikan teguran.

Namun, WCK terus menuntut penyelidikan independen atas serangan tersebut.

Militer Israel mulai melancarkan serangan di Jalur Gaza setelah kelompok Palestina Hamas melakukan serangan lintas batas di Israel selatan pada 7 Okober, yang dilaporkan menewaskan sekitar 1.139 dan menyebabkan 253 lainnya disandera.

Sejak itu, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan bahwa lebih dari 34.400 ratus warga Palestina telah terbunuh, dengan sebagian besar korban tewas adalah perempuan dan anak-anak. Serangan Israel juga menimbulkan bencana kemanusiaan bagi lebih dari 2 juta penduduk wilayah Gaza.

Baca Juga: Hamas Janji Gantung Senjata jika Israel Akui Kemerdekaan Palestina

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya