Jakarta, IDN Times - Kontroversi penulisan ulang sejarah Indonesia saat ini menjadi hal yang ramai diperbincangkan. Pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon terkait 'rumor pemerkosaan di Mei 1998' membuat banyak pihak marah.
Namun, rupanya penghapusan sejarah kelam tak hanya terjadi di Indonesia. Filipina menjadi salah satu negara terdekat yang pernah juga menghadapi kekhawatiran 'merevisi' sejarah yang membuat trauma banyak pihak tersebut.
Bahkan, Presiden Filipina saat ini, Ferdinand Marcos Jr yang hal tersebut. Langkah ini diambil Marcos Jr untuk 'mengembalikan' reputasi sang ayah, Marcos Sr, yang dikenal diktator dan korup.
Meski demikian, sejumlah rakyat Filipina melawan hal tersebut. Mereka tidak mau jika sejarahnya dihapus.
Bagaimana mereka melawan revisi sejarah ini?