Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
bendera Finlandia (unsplash.com/Joakim Honkasalo)

Jakarta, IDN Times - Finlandia pekan depan akan mengusulkan Rancangan Undang Undang (RUU) yang memungkinkan otoritas perbatasan untuk menolak masuknya pencari suaka yang datang dari Rusia. Hal ini disampaikan oleh Perdana Menteri Petteri Orpo pada Minggu (19/5/2024).

Tahun lalu, Finlandia menutup seluruh perbatasannya dengan Rusia di tengah meningkatnya jumlah pendatang dari berbagai negara, termasuk Suriah dan Somalia, yang tidak memiliki dokumen sah untuk memasuki Uni Eropa (UE). Helsinki menuding Moskow menggunakan migrasi sebagai senjata melawan negaranya dan UE, namun tuduhan itu dibantah Kremlin.

Finlandia juga membuat kesal Rusia tahun lalu, karena meninggalkan posisi militer non-blok yang telah lama dipegangnya dan bergabung dengan aliansi NATO sebagai respons terhadap invasi Moskow ke Ukraina. Finlandia juga telah menandatangani pakta pertahanan bilateral dengan Amerika Serikat (AS).

1. Penerapannya akan bersifat sementara dan terbatas

Dilansir Reuters, RUU yang diusulkan oleh koalisi pemerintah sayap kanan ini mengakui bahwa mengembalikan migran ke Rusia tanpa memproses permohonan suaka mereka adalah pelanggaran terhadap komitmen hak asasi manusia internasional Finlandia, namun penerapannya disebut hanya bersifat sementara dan terbatas.

Orpo mengatakan, RUU tersebut akan diajukan ke parlemen minggu depan, dan akan diserahkan ke komite konstitusi untuk ditinjau. 

“Karena fenomena ini berada di tangan Rusia, siapa yang datang, dari mana dan kapan, ke perbatasan Finlandia, kami tidak dapat mengizinkannya. Oleh karena itu kami harus memperketat undang-undang kami,” kata Orpo kepada wartawan.

Adapun Finlandia berbagi perbatasan sepanjang 1.340 km dengan Rusia.

2. Finlandia khawatir para migran akan berdatangan di tengah cuaca hangat

Editorial Team

Tonton lebih seru di