Sampah Seberat 25 Ton Diangkat dari Perairan Pulau Ithaca, Yunani

Ada jaring ikan yang diperkirakan berasal dari 10 tahun lalu

Jakarta, IDN Times — Sejumlah penyelam berhasil mengangkat sampah seberat 25 ton, berupa jaring ikan besar dan berbagai peralatan memancing, dari dasar laut dekat Pulau Ithaca, Yunani.

Misi pembersihan lautan tersebut diinisiasi oleh sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) lingkungan, Healthy Seas, yang bekerja sama dengan LSM lain, Ghost Diving.

Euronews memberitakan, sering kali jaring-jaring tersebut sengaja dibuang ke laut oleh keramba-keramba budi daya ikan. Padahal, dampak yang ditimbulkan begitu memprihatinkan karena dapat menjebak biota laut, seperti ikan, penyu, ataupun lumba-lumba, sehingga menyebabkan mereka mati kelaparan.

1. Jaring ikan sudah terbenam sejak 10 tahun lalu

Healthy Seas bekerja sama dengan Ghost Diving membersihkan laut sekitar Pulau Ithaca, Yunani, yang tercemar sampah.

Dengan bantuan relawan penyelam dari Inggris, Belanda, Yunani, Lebanon, dan Hungaria beserta nelayan lokal, mereka berhasil mengangkat 25 buah jaring keramba dan peralatan memancing dengan total berat 25 ton selama dua minggu terakhir, berdasarkan laporan WPTV.

Keberadaan ghost net atau 'jaring ikan yang ditelantarkan' di dasar laut kerap kali karena tertinggal atau sengaja dibuang oleh pemilik keramba terdahulu. Untuk kasus di perairan Pulau Ithaca, Euronews mengungkapkan bahwa dua buah jaring ikan yang berhasil diambil ternyata sudah terbenam di dasar laut sejak satu dekade silam.

Baca Juga: KLHK: Selain Kantong Plastik, Sampah Kaca Juga Paling Banyak di Laut

2. Proses pengangkatan yang cukup menantang

Sebenarnya, proses pengambilan ghost net tidak terbilang berbahaya. Hanya saja, ukurannya yang begitu besar dan bobotnya yang berat menyulitkan tim penyelam, terlebih karena mereka harus mengangkatnya dari kedalaman 20–35 meter.

"Pengangkatannya sendiri tidak berbahaya, tetapi butuh kerja sama tim karena jaringnya sangat besar. Harus hati-hati supaya (jaring ikan) tidak putus dan turun (ke dasar) lagi," tutur Pascal Van Erp, pendiri Ghost Diving.

Sebuah tongkang juga dikerahkan selama misi pembersihan. Setelah para penyelam melepaskan jaring dari pasir, sampah tersebut lantas dikaitkan pada derek tongkang untuk segera diangkat ke permukaan dan dimasukkan ke dalam kontainer.

3. Peralatan memancing merupakan polutan samudra terbesar

Sampah Seberat 25 Ton Diangkat dari Perairan Pulau Ithaca, Yunaniilustrasi jaring ikan yang terdampar di pantai (flickr.com/Bo Eide)

Jaring-jaring ikan dan peralatan memancing yang mengotori lautan sebenarnya bukan permasalahan baru. Berdasarkan keterangan Healthy Seas, ada kurang lebih 640 ribu ton alat mancing yang hilang atau sengaja dibuang ke samudra setiap tahunnya. The Guardian menyebutkan, bobot sebesar itu setara dengan 55 ribu bus tingkat.

Jumlahnya yang banyak tersebut lantas membuat ghost gear atau peralatan memancing yang ditelantarkan menjadi polusi plastik terbesar di samudra.

Sebuah penelitian tentang Pulau Sampah Pasifik Besar memperkirakan, terdapat 42 ribu ton plastik dari tumpukan sampah mengambang tersebut, dan 86 persen di antaranya merupakan jaring ikan.

Studi lain juga menunjukkan, 6 ton dari 18 ton sampah plastik yang mencemari pantai Pulau Henderson di selatan Samudra Pasifik, paling tidak 60 persennya berasal dari sektor perikanan.

Baca Juga: Wayan Patut Olah Sampah Plastik untuk Suvenir Delegasi KTT G20

4. Jaring ikan yang dibuang melukai dan bahkan menyebabkan kematian biota laut

https://www.youtube.com/embed/ni_0Yqz29GY

Di samping mencemari lautan, keberadaan ghost net juga mengancam kelangsungan hidup hewan di samudra. Salah satu dampak yang pasti adalah membunuh makhluk-makhluk laut.

Jaring nelayan yang menyelimuti dasar laut lantas menjerat banyak ikan. Bukan ikan saja, WWF menyebutkan, penyu, lumba-lumba, hiu, anjing laut, dan burung juga sering terperangkap oleh polutan yang satu itu.

Mereka yang tak mampu meloloskan diri akhirnya mati kelaparan. Selain itu, jaring ikan juga bisa menimbulkan luka pada bagian tubuh serta menyebabkan mamalia air dan burung tak mampu kembali naik ke permukaan.

Baru-baru ini, sebuah lembaga di Argentina, Fundación Mundo Marino, berhasil menyelamatkan seekor singa laut yang lehernya terikat segel plastik di Villa Gesell, Argentina, dikabarkan WIONews. Jeratan dari plastik tersebut menyisakan luka yang cukup dalam.

5. Sampah yang berhasil diambil akan didaur ulang

Sampah Seberat 25 Ton Diangkat dari Perairan Pulau Ithaca, Yunaniilustrasi benang (unsplash.com/Anastasia Zhenina)

Sampah hasil pembersihan perairan sektiar Pulau Ithaca nantinya akan segera didaur ulang. Sebagai contoh, ghost net yang berhasil diangkat akan dibawa ke Aquafil, sebuah pabrik tekstil. Di sana, polutan tersebut diubah menjadi benang sehingga dapat dipergunakan kembali untuk memproduksi karpet dan pakaian.

Upaya yang dikerahkan Healthy Seas beserta para penyelam sudah cukup menghasilkan perubahan yang signifikan. Dilaporkan pula, tahun lalu mereka telah mengangkat 76 ton sampah laut dari samudra dan pantai.

Di samping melakukan bersih-bersih, tahun ini mereka juga berencana untuk melatih dan mengedukasi para nelayan, penduduk lokal, serta pengunjung guna memitigasi pencemaran lautan.

Baca Juga: Pidato di One Ocean Summit, Jokowi Komitmen Kurangi Sampah Laut

E N C E K U B I N A Photo Verified Writer E N C E K U B I N A

Mau cari kerja yang bisa rebahan terus~

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya