Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) memveto resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang menyerukan adanya gencatan senjata di Gaza, untuk memungkinkan akses bantuan kemanusiaan segera masuk.
Sebelumnya, rancangan resolusi dari Rusia yang menyerukan gencatan senjata juga gagal disepakati pada Senin kemarin.
Pemungutan suara soal resolusi yang dirancang Brasil ini sempat tertunda dua kali. Setidaknya 12 anggota memberikan suara setuju dengan resolusi tersebut, sementara Inggris dan Rusia memilih abstain.
“Kami sedang melakukan kerja keras dalam diplomasi,” kata Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, kepada 15 anggota DK PBB, dikutip dari Channel News Asia, Kamis (19/10/2023).
“Resolusi itu penting, tapi DK harus bersuara. Tindakan yang kita ambil harus berdasarkan fakta di lapangan dan mendukung upaya diplomasi langsung. Hal ini dapat menyelamatkan nyawa. DK perlu melakukan hal ini dengan benar,” ucap dia.
Resolusi DK PBB harus mendapat setidaknya sembilan suara setuju, dan tidak ada satu pun dari lima anggota tetapnya yang memberikan hak veto.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres kini terus menyerukan gencatan senjata dan pembebasan sandera, untuk memungkinkan akses bantuan kemanusiaan ke Gaza.