Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO, Jens Stoltenberg, gagal menyepakati keanggotaan Swedia dalam aliansi pertahanan Barat pada pembicaraannya dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, pada Minggu (4/6/2023).
Ankara menuduh Stockholm terlalu toleran terhadap organisasi teror dan ancaman keamanan, termasuk kelompok militan Kurdi dan orang-orang yang terkait dengan upaya kudeta pada 2016.
Meski begitu, Stoltenberg mengatakan bahwa Swedia telah memenuhi persyaratan yang diajukan Turki untuk keanggotaannya. Negara Nordik itu telah mengamandemen konstitusi, memperkuat undang-undang antiteror, dan mencabut embargo senjata terhadap Ankara sejak pengajuan keanggotaannya setahun lalu.