FIFA Foundation Festival, Menjadikan Sepak Bola Inspirasi Kehidupan

#WorldCup2018 Sepak bola bisa jadi alat pemersatu nih!

Sepak bola tak melulu tentang menang atau kalah. Lebih dari itu, sepak bola adalah tentang kehidupan. Sepak bola menjadi ajang untuk membuat dunia ini tempat yang lebih baik lagi. FIFA sebagai otoritas tertinggi sepak bola dunia pun membuat sebuah festival di ajang Piala Dunia 2018 ini. Tema yang diangkat adalah kekuatan sepak bola yang mampu merubah kehidupan seseorang melalui ten-day FIFA Foundation Festival. Dilansir dari FIFA.com, berikut adalah keseruan dari kegiatan tersebut.

1. The power of football

FIFA Foundation Festival, Menjadikan Sepak Bola Inspirasi Kehidupanfifa.com

Sebagai olahraga yang paling populer di muka bumi, sepak bola mampu menyentuh seluruh kalangan manusia di berbagai pelosok bumi dengan berbagai latar belakang. Salah satunya adalah Abu Sesey, seorang anak berusia 16 tahun yang kehilangan sebelah kakinya saat berusia 5 tahun dikarenakan konflik yang terjadi di negaranya, Sierra leone.

"Sepak bola adalah hal yang aku sukai. Saat aku bermain, aku merasa utuh seperti tidak pernah di amputasi. Aku merasakan bahwa kita semua sama"

Sesey merupakan salah satu anak muda yang ambil bagian dalam aksi FIFA Foundation Festival di Moskow. Kisahnya inspiratifnya tersebut menjadi sebuah gambaran bahwa sepak bola memiliki kekuatan untuk menyatukan dan merubah kehidupan.

Menurut Federico Addiechi, yang merupakan Head of Sustainability and Diversity FIFA menyatakan baghwa sepak bola lebih dari sebuah pertandingan,sepak bola juga merupakan alat yang mampu membuat dunia ini menjadi tempat yang lebih baik lagi.

Kegiatan ini sendiri turut melibatkan legenda-legenda sepak bola seperti Karina LeBlanc (Kanada), Roberto Carlos (Brazil), Christian Karembeu (Prancis), Stipe Pletikosa (Kroasia) dan Dimitry Sennikov (Russia).

Addiechi menambahkan jika kegiatan ini bisa menjadi ajang bagi FIFA untuk mengajak berbagai organisasi yang telah mendukung mereka, untuk turut serta menyoroti berbagai isu sosial melalui sepak bola. Selain itu, bagi para anak muda yang menjadi partisipan, ajang ini menjadi tempat untuk meningkatkan kemampuan leadership mereka untuk memberikan perubahan positif bagi sekitarnya.

2. Alat untuk meruntuhkan tembok pembatas

FIFA Foundation Festival, Menjadikan Sepak Bola Inspirasi KehidupanInstagram/@fifafoundation

Fatuma Adan, yang merupakan seorang pengacara dan aktivis perdamaian asal Kenya, sepak bola menjadi alat baginya untuk memecahkan permasalahan kekerasan yang terjadi di Kenya Utara. Dia memeperkenalkan sebuah program dengan nama “Shoot to score, not to kill”

Menurutnya program itu diciptakan untuk membuang jauh AK47 dan menggantikannya dengan bola. Sebuah kurikulum pun diciptakan bersamaan dengan ajang tersebut. Setelah pertandingan, para pemain akan diajak untuk berdialog tentang isu kekerasan dan gender.

Sepak bola mampu dengan mudah mendekati anak muda dan menyatukan berbagai latar belakang warna kulit, suku dan agama. Adan juga menjadikan sepak bola untuk bisa dimainkan oleh wanita dimana hal terebut masih merupakan sebuah hal yang tabu di negaranya, sekaligus mengangkat isu-isu lainnya yang masih dianggap tabu.

3.  Mimpi yang menjadi sebuah kenyataan

FIFA Foundation Festival, Menjadikan Sepak Bola Inspirasi Kehidupaninstagram/@fifafoundation

Sepak bola memang mampu menghadirkan berbagai cerita unik dan inspiratif. Termasuk bagi Amreen Taj, seorang anak muda dari India yang belum pernah pergi ke luar negeri sebelumnya.

Melalui Dream a Dream Foundation, sebuah badan amal yang memberdayakan anak muda dengan latar belakang yang rentan. Amreen Taj terpilih untuk bisa mengikuti FIFA Festival Foundation di Rusia.

Amreen mengatakan jika ini merupakan pertama kalinya dia naik pesawat dan berada di Rusia. Hal tersebut merupakan impian yang menjadi kenyataan. Dia sendiri hadir ke festival tersebut dengan timnya untuk menjadi bagian dari turnamen foorball3.

Kerja sama, persamaan dan selebrasi, itulah metodologi yang dibangun dalam football3 yang akan mengikuti festival di Rusia. Dalam Football3, tim campuran memutuskan aturan sebelum mereka bermain dan kemudian kembali bersatu pada akhir pertandingan untuk merefleksikan perilaku mereka, dengan gol dan poin fair play yang dihitung sebagai skor akhir. Hal ini membantu mengubah kehidupan di seluruh dunia.

Ganjar Firmansyah Photo Verified Writer Ganjar Firmansyah

A Reader who love hiking hitchiking camping and other-Ings

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya