Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi helikopter milik World Food Programme (Twitter.com/World Food Programme)
ilustrasi helikopter milik World Food Programme (Twitter.com/World Food Programme)

Jakarta, IDN Times - Kelompok geng kriminal di Haiti, pada Kamis (24/10/2024), menembak helikopter PBB yang sedang terbang. Heli tersebut terpaksa mendarat di Port-au-Prince.

Helikopter membawa tiga awak dan 15 penumpang. Beruntungnya, heli tersebut berhasil mendarat dengan selamat dan tidak ada yang terluka.

Kekerasan di ibu kota Haiti kembali meningkat. Kekerasan telah meluas, termasuk di barat laut ibu kota. Sekitar 50 anggota geng tewas minggu ini ketika berhadapan dengan petugas polisi dan warga.

1. Helikopter PBB berperan penting dalam mengirim bantuan

Haiti telah dilanda kerusuhan sejak 2021. Gelombang kekerasan antar geng kriminal bersenjata, menimbulkan kekhawatiran tentang situasi di negara tersebut.

Dilansir Deutsche Welle, dalam insiden kekerasan terbaru, geng bersenjata melepaskan tembakan dan menyerang helikopter PBB yang sedang dalam penerbangan.

Heli PBB memiliki peran penting dalam pengiriman makanan dan bantuan lain kepada jutaan warga Haiti di komunitas yang aksesnya terputus dan di tempat-tempat yang dikuasai oleh kelompok geng bersenjata.

Heli PBB diketahui milik Badan Program Pangan Dunia (WFP). Sejauh ini, belum ada konfirmasi resmi tentang serangan tersebut.

2. Sekitar 50 anggota geng kriminal tewas

Geng-geng kriminal di Haiti telah menguasai lebih dari 80 persen wilayah ibu kota Port-au-Prince. Lebih dari 700 ribu orang kehilangan tempat tinggal dan ribuan orang terbunuh.

Serangan terbaru berlangsung di sebelah barat laut ibu kota. Dilansir Associated Press, mereka menyerang kota pesisir Arcahaie. Sekitar 50 anggota geng tewas, di antaranya karena perahu yang mereka tumpangi terbalik.

Pada Kamis, Wilner Rene dari Badan Perlindungan Sipil Haiti menjelaskan, perahu tersebut membawa amunisi kepada anggota geng yang menyerang. Tapi kemudian perahu menabrak karang dan tenggelam.

Rene mengatakan, serangan masih berlangsung dan para petugas polisi sangat membutuhkan bala bantuan dari tentara dan unit polisi khusus.

Lonjakan kekerasan terjadi beberapa bulan setelah misi yang didukung PBB dimulai dengan tujuan meredakan situasi. Misi tersebut dipimpin oleh polisi Kenya. Namun, karena kurangnya personel dan pendanaan, misi tersebut disarankan untuk diganti dengan misi penjaga perdamaian PBB.

3. AS evakuasi staf Kedutaan Besar di Haiti

ilustrasi (Unsplash.com/Susan Mohr)

Dua kelompok geng Haiti, 400 Mawozo dan Chen Mechan, juga menyerang dua kendaraan lapis baja milik Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS).

Dilansir CNN, sumber keamanan mengatakan, kendaraan itu diyakini sengaja menjadi sasaran. Salah satu kaca kendaraan tersebut pecah.

Aktivitas kekerasan yang meningkat di sekitar kedutaan, telah memaksa pejabat untuk memulai proses evakuasi. Pada Kamis, sebanyak 20 staf diplomatik telah dipindahkan dari ibu kota.

"AS mengecam keras kekerasan geng yang sedang berlangsung yang bertujuan mengganggu stabilitas pemerintah Haiti dan membahayakan masa depan yang penuh perdamaian dan keamanan bagi rakyat Haiti," kata juru bicara Departemen Luar Negeri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorPri Saja