Jakarta, IDN Times - Partai Georgian Dream mengklaim bahwa Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE) berusaha memeras dan memaksa negaranya untuk mengikuti arahannya. Pihaknya menegaskan akan tetap melanjutkan proses peresmian RUU antiagen asing.
Situasi di Georgia masih tegang di tengah penolakan warga terhadap RUU antiagen asing yang disetujui oleh mayoritas Parlemen Georgia. Bahkan, Presiden Georgia Salome Zourabichvili sudah memveto RUU tersebut dan menyebutnya mirip dengan aturan hukum di Rusia.