Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bendera Italia (unsplash.com/@michelebit_)
ilustrasi bendera Italia (unsplash.com/@michelebit_)

Jakarta, IDN Times - Badan Intelijen Italia mengungkapkan bahwa tentara bayaran Rusia, Wagner Group telah menyiapkan hadiah bagi orang yang bisa membunuh Menteri Pertahanan (Menhan) Italia, Guido Crosetto. Setelah Crosetto menuding Wagner ada di balik lonjakan migran ke Italia. 

Beberapa minggu terakhir, pesisir Italia telah dibanjiri migran ilegal asal Afrika, terutama Libya yang menaiki kapal kecil. Bahkan, lebih dari 20 ribu migran ilegal asal Afrika telah tiba di Italia sepanjang tahun ini. Angka itu melampaui jumlah pada 2022, yang hanya sebesar 6.263 migran. 

1. Crosetto sebut Rusia terobsesi dengannya

Badan Intelijen Italia mengungkapkan bahwa informasi hadiah sebesar 15 juta dolar AS (Rp230 miliar) kepada pasukan Wagner yang bisa membunuh Menhan Crosetto sudah diterima sejak 10 hari lalu. Namun, otoritas Italia baru mengungkapkannya pada Kamis (16/3/2023). 

Menanggapi hal ini, Crosetto pada Jumat (17/3/2023) menyebut bahwa Rusia terobsesi padanya dan memberikan komentar seperti itu. Pasalnya, pernyataan itu diutarakan sebagai wujuh ancaman kepada Crosetto.

"Obsesi dari orang-orang tersebut terhadap saya telah menjadi sebuah penyakit. Saya tidak peduli terhadap mereka maupun pernyataan buruk mereka. Saya dengan hangat mengajak mereka untuk menjadi lebih santun," papar Crosetto, dikutip Ansa.

2. Crosetto sebut Wagner Group ada di balik kasus migran ilegal

Crosetto sebelumnya mengungkapkan bahwa Wagner Group ada di balik kasus lonjakan migran ilegal yang datang ke Italia. Ia menuding migran dijadikan alat oleh Rusia untuk menciptakan krisis di Italia dan Eropa. 

"Saya pikir ini waktu yang aman untuk mengatakan bahwa naiknya fenomena migran ilegal dari Afrika sebagai salah satu strategi perang hybrid dari Wagner Group. Mengingat mereka memiliki pasukan yang tersebar di beberapa negara Afrika," terang Crosetto, dilansir Reuters

Pemimpin Wagner Group, Yevgeny Prigozhin menyangkal keterlibatan Wagner yang mendorong naiknya migran ilegal ke Italia. Ia pun mengucapkan kata kasar dalam Bahasa Rusia kepada Crosetto di akun Telegramnya. 

"Crosetto seharusnya melihat di sisi lain dan menghadapi semua masalahnya seorang diri, yang kemungkinan ia akan gagal dalam menyelesaikannya. Kami tidak peduli terhadap krisis migran ini. Kami tidak menghadapinya. Kami sudah punya banyak masalah yang kami sendiri," papar Prigozhin.  

3. Meloni rencanakan koordinasi untuk halau migran masuk ke Italia

Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni ketika mengadakan pertemuan dengan Crosetto beserta Menteri Dalam Negeri Mattero Poantedosi, Menteri Transportasi Matteo Salvini, dan Menteri Luar Negeri Antonio Tajani sudah merencanakan koordinasi dalam mencegah masuknya arus migran ilegal. 

"Semakin banyak orang yang pergi dan membawa mereka di tangan penyelundup, semakin berisiko mereka berada di jalan yang salah. Saya tidak berpikir bahwa ini akan menjadi sesuatu yang benar, kemanusiaan dan tanggung jawab adalah cara benar untuk melawan ini," kata Meloni, dikutip Euractiv.

Komentar yang sama juga dilontarkan Menlu Italia, Antonio Tajani yang mengatakan pada media ketika bertandang ke Israel. Ia mengaku khawatir dengan banyaknya migran yang datang ke Italia karena mereka berasal dari berbagai area yang dikontrol Wagner Group. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team