Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
pengeboman Kota Gaza
pengeboman Kota Gaza (unsplash.com/Mohammed Ibrahim)

Intinya sih...

  • AS mengklaim Hamas akan melanggar gencatan senjata dan melancarkan serangan terhadap warga sipil, namun tidak memberikan rincian spesifik mengenai sifat maupun waktu rencana serangan tersebut.

  • Hamas menuduh tentara Israel telah mempersenjatai dan memberikan dukungan dana kepada geng-geng kriminal di Gaza yang melakukan kejahatan untuk menyebarkan kekacauan dan mengganggu keamanan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Hamas membantah tuduhan yang dilontarkan oleh Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (Kemlu AS) terkait pelanggaran perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza. Sebelumnya, AS mengklaim memiliki laporan bahwa kelompok Palestina itu akan segera melanggar gencatan senjata dan melancarkan serangan terhadap warga sipil.

Tuduhan ini datang di tengah rapuhnya kesepakatan damai yang dimediasi oleh AS sejak pekan lalu. Hamas menyebut klaim AS tersebut hanya mendukung propaganda menyesatkan Israel.

1. Klaim AS soal rencana serangan Hamas di Gaza

Kemlu AS merilis pernyataan pada Minggu pagi (19/10/2025) tentang dugaan pelanggaran gencatan senjata Gaza yang akan dilakukan Hamas. AS mengaku telah menginformasikannya kepada negara-negara penjamin kesepakatan.

AS menegaskan rencana serangan itu akan menjadi pelanggaran serius terhadap perjanjian gencatan senjata. Dilansir France 24, AS bahkan memperingatkan bahwa mereka akan mengambil tindakan yang diperlukan jika Hamas benar-benar melancarkan serangan tersebut.

Namun, AS tidak memberikan rincian spesifik mengenai sifat maupun waktu rencana serangan tersebut. Hamas lantas mendesak AS agar berhenti mengulangi narasi-narasi sesat Israel.

2. Hamas balik tuding Israel dukung geng kriminal di Gaza

pemandangan reruntuhan di Gaza. (pixabay.com/hosnysalah)

Hamas menyatakan bahwa fakta di lapangan justru menunjukkan tidak sesuai dengan tuduhan AS. Mereka balik menuduh tentara Israel telah mempersenjatai dan memberikan dukungan dana kepada geng-geng kriminal di Gaza.

Geng-geng kriminal ini dituding telah melakukan pembunuhan, penculikan, dan pencurian truk bantuan kemanusiaan serta properti rakyat Palestina. Perbuatan keji ini dinilai bertujuan untuk menyebarkan kekacauan dan mengganggu keamanan di kawasan tersebut.

Hamas itu mengklaim telah mengantongi bukti berupa pengakuan oleh geng-geng tersebut melalui laporan media dan klip video. Menurut Hamas, pengakuan tersebut mengonfirmasi keterlibatan Israel dalam teror geng di Gaza.

“Tuduhan palsu ini selaras dengan propaganda menyesatkan Israel dan melindungi kejahatan dan agresi pendudukan Israel terhadap rakyat kami,” kata Hamas, dilansir Anadolu Agency.

3. Gencatan senjata semakin rapuh di tengah ketegangan

Analis Palestina dan Timur Tengah, Mouin Rabbani, menilai AS sedang berupaya memantik konflik di Gaza.

“Saya pikir ini benar-benar upaya untuk memicu konflik sipil di Jalur Gaza, untuk mencapai apa yang sejauh ini gagal dicapai oleh Israel,” tutur Rabbani, dilansir Al Jazeera

Sejak gencatan senjata dimulai pekan lalu, Hamas dan Israel telah saling menuduh melakukan pelanggaran. Kantor Media Pemerintah Gaza telah mencatat hampir 50 pelanggaran yang dilakukan oleh Israel sejak awal gencatan senjata. Pelanggaran ini termasuk penembakan dan pengeboman yang telah menewaskan 38 warga Palestina tewas dan melukai 143 lainnya.

Israel juga masih menutup perbatasan Rafah yang menghubungkan Gaza dengan Mesir. Padahal, pembukaan Rafah telah menjadi syarat gencatan senjata dan sangat penting untuk meningkatkan aliran bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team