Hamas Bebaskan Seluruh Sandera jika Israel Hentikan Perang

Jakarta, IDN Times - Hamas siap membebaskan seluruh sandera Israel yang masih ditahan di Jalur Gaza jika perang dihentikan secara total. Pernyataan ini disampaikan oleh Khalil al-Hayya, kepala biro politik Hamas pada Kamis (17/4/2025).
Hamas mengajukan paket negosiasi komprehensif yang meliputi pertukaran sandera dengan tahanan Palestina, penarikan tentara Israel dari Gaza, rencana rekonstruksi, dan pencabutan blokade.
Gencatan senjata sebelumnya yang dimulai pada Januari lalu runtuh pada pertengahan Maret karena Israel kembali menggempur Gaza. Selama gencatan senjata tersebut, Hamas telah membebaskan 38 sandera Israel.
1. Hamas ingin kesepakatan permanen
Melansir Strait Times, Hamas menolak tawaran Israel tentang gencatan senjata 45 hari yang mengharuskan mereka meletakkan senjata. Kelompok ini bersikukuh bahwa rakyat Palestina berhak melakukan perlawanan terhadap pendudukan. Mereka juga tidak mau lagi terlibat dalam kesepakatan sementara yang kerap diingkari.
Al-Hayya menuding Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menggunakan kesepakatan parsial hanya untuk kepentingan politik. Dalam proposal mereka, Hamas juga menginginkan pertukaran tahanan yang melibatkan seluruh warga Palestina yang ditahan Israel.
"Kepemimpinan Hamas dan faksi-faksi perlawanan sangat ingin menghentikan agresi biadab dan perang genosida ini," ujar al-Hayya, dilansir Middle East Eye.