Jakarta, IDN Times – Hamas meminta Mesir memberikan jaminan dan mekanisme pengawasan terhadap proposal gencatan senjata di Gaza yang berisi 20 poin dan didukung Amerika Serikat (AS). Permintaan itu disampaikan pada Senin (6/10/2025), di tengah kekhawatiran kelompok tersebut terhadap komitmen Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, terhadap kesepakatan itu. Sumber Palestina menyebut langkah Hamas menunjukkan keraguan terhadap keseriusan Israel dalam menuntaskan perang.
Dilansir dari Xinhua, delegasi Hamas yang dipimpin pejabat senior Khalil al-Hayya bertemu dengan Dinas Intelijen Umum Mesir untuk membahas syarat-syarat gencatan senjata.
Al-Hayya, yang memimpin tim negosiasi Hamas, mengunjungi Mesir untuk pertama kalinya sejak selamat dari percobaan pembunuhan di Doha bulan lalu. Pertemuan itu menandai keterlibatan langsungnya dalam pembicaraan tidak langsung dengan Israel.