Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dua Tahun Perang Gaza, Israel-Hamas Kembali Gelar Perundingan di Mesir

Potret maps jalur gaza (unsplash.com/id/@chuttersnap)
Potret maps jalur gaza (unsplash.com/id/@chuttersnap)
Intinya sih...
  • Utusan AS Steve Witkoff dan menantu Trump memimpin delegasi Washington
  • Rencana damai Trump mencakup penghentian serangan, pembebasan sandera, pertukaran narapidana, dan bantuan kemanusiaan
  • Hamas menolak administrasi asing di Gaza, Israel menolak perubahan rencana Trump
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Israel dan Hamas memulai pembicaraan tidak langsung di Mesir pada Selasa (7/10/2025), dengan tujuan mengakhiri perang dua tahun di Jalur Gaza. Kedua pihak disebut telah memberi sinyal dukungan terhadap rencana perdamaian baru yang diusulkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Pertemuan yang dimediasi Amerika Serikat ini digelar di Sharm el Sheikh, sebuah resor di pesisir Laut Merah, dan bertepatan dengan dua tahun sejak ofensif Israel pertama dimulai di Gaza pada Oktober 2023.

Rencana damai Trump yang terdiri dari 21 poin disebut akan dimulai dengan gencatan senjata segera dan pertukaran tahanan, sebelum pembentukan pemerintahan sementara untuk memulihkan Gaza.

“Semua pertempuran akan berhenti segera setelah kesepakatan diterima,” ujar seorang pejabat Mesir yang dikutip dari Euronews.

1. Dipimpin Utusan AS Steve Witkoff dan menantu Trump

Jared Kushner. (Wikimedia.org/US Mission to the European Union)
Jared Kushner. (Wikimedia.org/US Mission to the European Union)

Menurut pejabat Mesir, utusan khusus AS Steve Witkoff memimpin delegasi Washington dalam pembicaraan itu. Ia juga didampingi oleh Jared Kushner, menantu Trump sekaligus mantan penasihat Gedung Putih.

Delegasi Israel dipimpin oleh Ron Dermer, sementara Khalil al-Hayyah menjadi ketua tim Hamas. Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga mengonfirmasi kehadiran Ophir Falk, penasihat kebijakan luar negerinya.

Netanyahu menegaskan bahwa pembicaraan ini akan dibatasi hanya beberapa hari. Sementara itu, Trump memperingatkan Hamas harus bertindak cepat atau kesepakatan bisa dibatalkan.

2. Inti rencana damai Trump

IMG-20251001-WA0040.jpg
Infografis 20 poin proposal perdamaian Gaza yang diajukan Trump. (IDN Times/Aditya Pratama)

Fase pertama rencana Trump mencakup penghentian total serangan, pembebasan 48 sandera yang masih ditahan Hamas, serta pertukaran 250 narapidana Palestina yang dihukum seumur hidup dan 1.700 warga Gaza yang ditahan sejak perang dimulai.

Israel juga akan menyerahkan 15 jenazah warga Palestina untuk setiap jenazah sandera yang dikembalikan Hamas. Setelah itu, pasukan Israel akan secara bertahap mundur dari Gaza, dengan syarat Hamas melucuti senjata dan menyerahkan kendali keamanan kepada pasukan internasional.

Gaza nantinya akan dikelola oleh pemerintahan sementara teknokrat Palestina, di bawah pengawasan Trump dan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair. Hamas tidak akan dilibatkan dalam pemerintahan baru ini, namun anggotanya yang bersedia hidup damai akan mendapat amnesti.

Bantuan kemanusiaan dalam jumlah besar, sekitar 600 truk per hari, akan kembali diizinkan masuk Gaza untuk menanggulangi krisis kelaparan, dan dikelola oleh PBB serta lembaga internasional lainnya.

3. Masih banyak ketidakpastian di 2 tahun perang Israel-Hamas

WhatsApp Image 2025-09-29 at 14.20.01.jpeg
Lembaga kemanusiaan International Networking for Humanitarian (INH) salurkan bantuan kemanusiaan bagi warga sipil Palestina di Jalur Gaza pada Senin (29/9/2025). (Dok. INH)

Meski banyak negara Barat menyambut rencana ini, sejumlah poin krusial masih belum disepakati. Hamas menolak rencana yang menempatkan Gaza di bawah administrasi asing dan menolak menyerahkan senjata tanpa jaminan pembentukan pemerintahan Palestina yang sah.

Pejabat senior Hamas, Osama Hamdan mengatakan, “Masuknya pasukan asing ke Gaza tidak dapat diterima.” Sementara Netanyahu menegaskan, Israel tidak akan menerima perubahan apa pun terhadap naskah rencana Trump.

Perundingan ini digelar di tengah krisis kemanusiaan terburuk di abad modern setelah dua tahun perang Israel–Hamas yang dimulai pada 7 Oktober 2023.

Serangan balasan Israel setelah serangan Hamas ke wilayah selatan Israel menyebabkan lebih dari 66 ribu warga Palestina tewas, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut data PBB.

Hampir 90 persen infrastruktur Gaza hancur, termasuk rumah sakit, sekolah, dan pembangkit listrik. Lebih dari 2,3 juta warga Gaza kini hidup dalam pengungsian dan menghadapi kelaparan parah akibat blokade total Israel sejak Maret 2025.

Organisasi HAM seperti Human Rights Watch dan Amnesty International menuduh Israel melakukan hukuman kolektif dan kejahatan perang, sementara pemerintah Israel bersikeras bahwa serangannya ditujukan untuk “menghapus Hamas sepenuhnya.”

Share
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us

Latest in News

See More

Menteri PPPA Soroti Kasus Siswa Tewas Ditikam Teman Sekolah

07 Okt 2025, 14:39 WIBNews