Jakarta, IDN Times - Nasib sandera Israel-Amerika Serikat (AS), Edan Alexander, tidak diketahui setelah salah satu penjaganya ditemukan tewas akibat serangan Israel. Hal itu diungkapkan oleh sayap bersenjata Hamas, Brigade al-Qassem, pada Sabtu (19 April).
Sebelumnya pada Selasa (15/4/2025), kelompok tersebut mengaku telah kehilangan kontak dengan anggota mereka yang menahan Alexander, setelah militer Israel menyerang lokasi mereka.
“Nasib tahanan dan para penjaga lainnya masih belum diketahui. Kami berusaha melindungi semua sandera dan menjaga keselamatan mereka, namun nyawa mereka terancam akibat pengeboman kriminal yang dilakukan tentara musuh,” kata juru bicara Brigade al-Qassam, Abu Ubaida, dikutip dari CNA.
Militer Israel belum memberikan komentar terkait kabar ini. Dari 251 sandera yang ditahan oleh Hamas sejak Oktober 2023, sebanyak 59 orang diperkirakan masih berada di Gaza. Kurang dari setengahnya diyakini masih hidup.