Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Hamas Bebaskan Seluruh Sandera jika Israel Hentikan Perang

reruntuhan di Kota Gaza. (unsplash.com/mhmedbardawil)

Jakarta, IDN Times - Hamas siap membebaskan seluruh sandera Israel yang masih ditahan di Jalur Gaza jika perang dihentikan secara total. Pernyataan ini disampaikan oleh Khalil al-Hayya, kepala biro politik Hamas pada Kamis (17/4/2025).

Hamas mengajukan paket negosiasi komprehensif yang meliputi pertukaran sandera dengan tahanan Palestina, penarikan tentara Israel dari Gaza, rencana rekonstruksi, dan pencabutan blokade.

Gencatan senjata sebelumnya yang dimulai pada Januari lalu runtuh pada pertengahan Maret karena Israel kembali menggempur Gaza. Selama gencatan senjata tersebut, Hamas telah membebaskan 38 sandera Israel. 

1. Hamas ingin kesepakatan permanen

Melansir Strait Times, Hamas menolak tawaran Israel tentang gencatan senjata 45 hari yang mengharuskan mereka meletakkan senjata. Kelompok ini bersikukuh bahwa rakyat Palestina berhak melakukan perlawanan terhadap pendudukan. Mereka juga tidak mau lagi terlibat dalam kesepakatan sementara yang kerap diingkari.

Al-Hayya menuding Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menggunakan kesepakatan parsial hanya untuk kepentingan politik. Dalam proposal mereka, Hamas juga menginginkan pertukaran tahanan yang melibatkan seluruh warga Palestina yang ditahan Israel. 

"Kepemimpinan Hamas dan faksi-faksi perlawanan sangat ingin menghentikan agresi biadab dan perang genosida ini," ujar al-Hayya, dilansir Middle East Eye. 

2. Negosiasi gencatan senjata masih mandek

Pertemuan damai terakhir di Kairo pada 14 April 2025 berakhir tanpa kesepakatan. Kedua pihak saling menyalahkan atas kegagalan ini. Mesir dan Qatar masih berperan sebagai penengah untuk menghidupkan kembali gencatan senjata.

Hamas dan Amerika Serikat (AS) hampir mencapai kesepakatan pertukaran sandera bulan lalu. Utusan AS, Adam Boehler, bertemu langsung dengan perwakilan Hamas di Doha, Qatar. Sayangnya, upaya ini gagal setelah Israel membocorkan informasi pertemuan tersebut.

Pada Jumat (18/4/2025), Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menyatakan kembali tujuan perang negaranya di Gaza. Israel saat ini berupaya meraih kemenangan di semua arena, membebaskan para sandera, dan mengalahkan Hamas di Gaza.

3. Serangan Israel berlanjut di hari Paskah

sudut Kota Gaza. (unsplash.com/emad_el_bayed)

Serangan terbaru Israel menewaskan 58 warga Palestina pada saat perayaan Paskah. Korban jiwa terbanyak berada di Kota Gaza dan Gaza utara, meski serangan juga terjadi di Khan Younis dan Rafah.

Melansir The National, PBB melaporkan 500 ribu warga Palestina mengungsi sejak serangan kembali dimulai Maret lalu. Situasi ini menciptakan krisis kemanusiaan terparah sejak awal perang.

"Tahun ini, kami tidak bisa berkunjung ke rumah keluarga untuk Paskah karena kehancuran di mana-mana. Pasukan Israel telah menghancurkan sebagian besar rumah keluarga dan tetangga saya. Banyak dari mereka yang tewas atau terpaksa mengungsi. Kami tidak bisa merayakan Paskah karena kesedihan yang mendalam," ujar warga Gaza Ihab Ayyad, dilansir Al Jazeera. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rama
EditorRama
Follow Us