Jakarta, IDN Times - Hamas menolak proposal gencatan senjata terbaru yang mewajibkan semua kelompok Palestina di Jalur Gaza melucuti senjata. Hamas menuding Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sengaja mengajukan syarat mustahil untuk menghalangi proses perdamaian.
Melansir Middle East Eye, Israel mengusulkan gencatan senjata 45 hari dengan pembebasan sandera secara bertahap. Setengah sandera Israel harus dibebaskan pada minggu pertama sebagai syarat masuknya bantuan makanan ke Gaza.
Hamas menyatakan siap membebaskan semua sandera Israel, baik yang hidup maupun yang telah meninggal. Namun, Hamas ingin Israel mengakhiri perang dan menarik pasukannya dari Gaza.